Kornas: Dikhawatirkan Jumlah Warga Terkena Covid-19 Menambah, Akibat Pemberlakuan Ganjil – Genap

 

PENJURU.ID | Jakarta – Diberlakukannya kembali Genap-Ganjil di DKI Jakarta mendapat tanggapan serius dari Komite Rakyat Nasional-Jokowi (Kornas-Jokowi), Rabu (19/08).

Bacaan Lainnya

Menurut Sekjen Kornas-Jokowi, Akhrom Saleh biasa di panggil bung Akhrom kepada awak media, menyatakan bahwa pemberlakuan Genap – Ganjil justru dikhawatirkan akan menambah jumlah warga Jabodetabek terkena virus Corona (Covid-19).

Tentunya tanggapan tersebut memiliki alasan, pertama kata Akhrom, misalnya, pemilik kendaraan yang Nomor Polisinya Ganjil pastinya akan memilih transportasi umum disaat tanggal genap. Maka potensi penularan Covid-19 tersebut bisa jadi terkena difasilitas atau transportasi umum seperti KRL/Commuter Line dan sebagai berikut nya.

“Saya kira ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah provinsi DKI Jakarta. Sebab penularan virus corona besar potensinya difasilitas-fasilitas umum, ya salah satunya ditransportasi publik,” ujar Akhrom.

Lanjutnya, penerapan protokol kesehatan memang menjadi sebuah kewajiban, namun imbuh Akhrom, bukan berarti pencegahan lainnya tidak dilakukan.

“Artinya genap-ganjil justru menambah jumlah penumpang pada transportasi umum. Berbeda dengan warga yang memiliki mobil lebih dari satu, apalagi nomor polisinya ganjil genap ada,” tuturnya.

Oleh karena itu, Akhrom menegaskan agar pemprov DKI meninjau ulang kebijakan pemberlakukan kembali genap-ganjil.

“Nanti kalau sudah benar-benar virus corona hilang, barulah berlakukan kembali, atau paling tidak menurun jumlah yang kena covid-19,” tutup Akhrom.

( INS )

Pos terkait