PENJURU.ID | Tangerang – Pesantren Fathurrobbaniy, sebuah institusi pendidikan Islam yang kaya akan tradisi dan nilai-nilai keagamaan, saat ini memperkenalkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian dari perkembangan mereka. Workshop yang telah diadakan di pesantren ini menjadi tonggak penting dalam mengeksplorasi sejauh mana inovasi ini dapat mengubah pendidikan di lingkungan pesantren yang tradisional. Kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
Kurikulum Merdeka muncul sebagai respons terhadap tuntutan zaman yang menginginkan pendidikan yang lebih holistik dan adaptif. Di Pesantren Fathurrobbaniy, penerimaan terhadap konsep ini telah menghasilkan diskusi-diskusi mendalam dalam workshop, tetapi juga menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana pesantren dapat mempertahankan esensi dari pendidikan keagamaan yang menjadi ciri khas mereka sambil mengintegrasikan elemen-elemen baru dari Kurikulum Merdeka yang lebih luas dan inklusif.
Pengelola pesantren dan para pendidik berbagi pengalaman serta strategi dalam workshop tersebut untuk menyesuaikan Kurikulum Merdeka dengan konteks dan kebutuhan pesantren. Mereka memfokuskan diskusi pada bagaimana menyelaraskan mata pelajaran yang lebih beragam dengan pengajaran agama Islam yang mendalam sehingga menciptakan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga kuat dalam nilai-nilai spiritual dan moral.
Diskusi dalam workshop juga menyoroti pentingnya Kurikulum Merdeka sebagai alat untuk meningkatkan daya saing lulusan pesantren di tingkat nasional dan global. Pengembangan metode pengajaran yang lebih interaktif, kreatif, dan adaptif menjadi salah satu fokus utama dalam upaya menghadapi perubahan dan tantangan zaman.
Implementasi Kurikulum Merdeka di Pesantren Fathurrobbaniy tidaklah mudah. Proses ini memerlukan dukungan penuh dari semua pihak terkait, termasuk pengelola pesantren, pendidik, siswa, serta kerjasama yang erat dengan pemerintah dan masyarakat. Tantangan lainnya termasuk pemenuhan infrastruktur pendidikan yang memadai, pelatihan intensif bagi para pendidik, dan evaluasi terus-menerus terhadap efektivitas kurikulum yang diterapkan.
Workshop Kurikulum Merdeka di Pesantren Fathurrobbaniy mencerminkan upaya serius sebuah lembaga pendidikan tradisional untuk beradaptasi dengan dinamika zaman dan memperkuat relevansinya di era pendidikan global yang terus berkembang. Pesantren Fathurrobbaniy berkomitmen untuk tetap mempertahankan nilai-nilai keagamaan yang menjadi pijakan utama sambil terus berinovasi dan bertransformasi untuk mencetak generasi penerus yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
Dengan terus mengembangkan strategi yang tepat dan menjaga semangat kolaborasi, pesantren ini berharap dapat terus memberikan kontribusi yang berarti dalam mendidik pemimpin masa depan yang memiliki integritas moral yang kokoh dan kesiapan menghadapi kompleksitas dunia modern.
Penulis : (Siti Mariyatul Koimah)
Mahasiswa Universitas Pamulang Prodi PPKn
Kelas 06 PPKE 002
NIM : 211011500113