Mahasiswa Prodi PPKn Unpam Gelar PKM Bertajuk Pancasila di Dunia Digital: Edukasi Etika Bermedia Sosial bagi Peserta Didik

PENJURU.ID | Tangerang Selatan – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan generasi muda. Media sosial menjadi sarana utama dalam berkomunikasi, berbagi informasi, serta mengekspresikan diri. Namun, tidak jarang media sosial juga menjadi tempat terjadinya penyebaran berita palsu, cyberbullying, dan konflik akibat kurangnya pemahaman tentang etika bermedia sosial.

Melihat pentingnya permasalahan ini, pada tanggal 22 Februari 2025 Mahasiswa Prodi PPKn Universitas Pamulang , yang beranggotakan 4 orang yaitu Galuh Rahmah Desrida, Heni Kurnia, Indah Pebriyanti, dan Nurfaizal Rosyid. Bekerjasama dengan SMK Darussalam Ciputat untuk mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), dengan tema “Pancasila di Dunia Digital: Edukasi Etika Bermedia Sosial bagi Peserta Didik”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi siswa mengenai pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam berperilaku di dunia digital sehingga mereka dapat menjadi pengguna media sosial yang bijak dan bertanggung jawab.

Bacaan Lainnya

Acara ini dibuka dengan sambutan dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Darussalam Ciputat Bapak Bima Aryo Guntoro, S.E., M.M, yang menyampaikan harapan agar peserta didik dapat menjadi pengguna media sosial yang bijak dan bertanggung jawab. “Anak-anak kita saat ini adalah generasi digital yang tidak bisa lepas dari media sosial. Namun, di balik kemudahan berkomunikasi, ada tantangan besar dalam menjaga etika dan sopan santun. Oleh karena itu, pendidikan etika bermedia sosial sangat penting agar mereka bisa bijak dalam menggunakan teknologi. Di era digital ini, penting bagi siswa untuk memahami etika bermedia sosial agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu kebenarannya,” ujarnya.

Dosen Pembimbing dari Universitas Pamulang Ibu Susi , M.Pd, juga memberikan sambutan dan menjelaskan bahwa nilai-nilai Pancasila sangat relevan dalam menghadapi tantangan era digital. “Pancasila mengajarkan kita untuk selalu menjunjung tinggi sikap toleransi dan saling menghargai, termasuk dalam berkomunikasi di dunia maya. Saat kita bermedia sosial, kita bukan hanya sedang berkomunikasi, tetapi juga merepresentasikan identitas diri dan bangsa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mengedepankan etika, kesopanan, dan tanggung jawab dalam setiap interaksi digital,” jelasnya.

Materi edukasi disampaikan oleh mahasiswa Program Studi PPKn Universitas Pamulang dengan metode interaktif dan inspiratif. Mereka memaparkan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap interaksi di media sosial. Selain itu, peserta didik juga diajak untuk menganalisis studi kasus mengenai etika bermedia sosial yang diambil dari pengalaman sehari-hari.

Dalam pemaparannya, mahasiswa menjelaskan bahwa Pancasila memiliki lima nilai utama yang sangat relevan untuk diterapkan dalam berperilaku di dunia digital diantaranya:
1. Ketuhanan yang Maha Esa: Menghargai keyakinan orang lain dengan tidak menyebarkan ujaran kebencian yang bersifat SARA di media sosial.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menghindari cyberbullying dan berkomunikasi dengan bahasa yang sopan dan santun.

3. Persatuan Indonesia: Menjaga persatuan dengan tidak menyebarkan hoaks yang dapat memecah belah masyarakat.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Menghargai perbedaan pendapat dalam diskusi online tanpa memaksakan kehendak.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi yang benar dan bermanfaat.

Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan, kegiatan ini juga diisi dengan games edukatif dan kuis interaktif yang menguji pengetahuan siswa tentang etika bermedia sosial dan nilai-nilai Pancasila. Suasana semakin hangat ketika salah satu siswa memberikan pendapat mengenai hoaks di media sosial: “Saat menerima informasi, kita harus memastikan kebenarannya sebelum menyebarkannya. Jangan sampai kita menjadi penyebab perpecahan karena berita bohong. Ini adalah bentuk tanggung jawab kita dalam menjaga persatuan bangsa,” tuturnya.

Selain itu, mahasiswa Universitas Pamulang juga memberikan studi kasus nyata terkait etika bermedia sosial yang diambil dari pengalaman sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam menghadapi berbagai permasalahan di dunia digital. Mahasiswa juga mengajak peserta didik untuk aktif menyebarkan konten positif yang bermanfaat bagi masyarakat serta mencegah penyebaran hoaks yang dapat memecah belah persatuan bangsa.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta didik dan memberikan pendapat terkait etika dalam berkomunikasi di dunia digital. “Kami jadi lebih paham bagaimana cara menggunakan media sosial dengan bijak dan tidak mudah termakan hoaks,” ujar salah satu peserta didik dengan antusias.

Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam membangun karakter generasi muda yang mampu menghadapi tantangan di era digital dengan bijak dan beradab. Dengan adanya edukasi etika bermedia sosial yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, diharapkan siswa SMK Darussalam Ciputat dapat menjadi generasi digital yang bijak, bertanggung jawab, dan mampu menjaga persatuan bangsa dan menjadi generasi yang cerdas dan bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial.

Penulis: (Mahasiswa Program Studi PPKn Universitas Pamulang)
Galuh Rahmah Desrida
Heni Kurnia
Indah Pebriyanti
Nurfaizal Rosyid

Pos terkait