Lima Menit Diguyur Hujan, Jalan Di Desa Karang Asih Banjir. Penyebabnya Apa?!

PENJURU.ID | Kabupaten Bekasi | Hujan deras mengguyur wilayah Cikarang mengakibatkan beberapa jalan banjir. salah satunya terjadi di Jalan Kh. Fudholi, Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara. Rabu sore, (20/04/2022).

Diketahui, hujan yang turun hanya dalam hitungan menit, mengakibatkan jalan tergenang air ( Banjir ) sehingga terjadi kemacetan kendaraan. salah satu warga mengatakan,

Bacaan Lainnya

“Jalan Kh. Fudholi dari Kaum utara hingga perempatan CBL memang sudah menjadi langganan banjir walau hanya diguyur hujan sebentar dan air surutnya lama,” Kata Aris saat diwawancarai tim penjuru.id.

Menurut keterangan dari warga yang terdampak banjir dan pantauan dari tim penjuru.id ke lapangan, Tergenangnya air di sepanjang jalan, penyebabnya karena banyak saluran air yang tidak mengalir ( mampet ).

“Saluran air ga jalan karena drainasenya kecil dan kurang dalam, ditambah banyak jembatan semen yang dibuat warga ditempatnya. Sehingga saluran air semakin mampet, ga ngalir,” Tambah Aris.

Diketahui juga, selain karena turunnya hujan dan tidak berfungsinya saluran air. penyebab lain juga karena adanya pekerjaan galian pipa PDAM di sepanjang jalan, sehingga menyebabkan air hujan yang turun ke jalan tidak mengalir ke saluran air, dan tanah dari galian tersebut turun ke jalan sehingga membuat jalan menjadi licin.

“Biasanya banjir hanya terjadi dari Kaum Utara ( Rs. Cikarang medik ) sampai ke SD 03 Karang Asih, sekarang banjir meluas sampai ke perempatan Jagal. Karena ada pengerjaan galian dari perempatan CBL sampai ke Kampung Cabang Lio.” Ungkap Rian salah satu pengendara motor.

Jalan KH. Fudholi, Kampung Cabang Lio, Karang Asih.

Warga berharap kejadian banjir ini segera diatasi oleh pemerintah dan perihal pekerjaan-pekerjaan seperti galian, agar bertanggung jawab dan memperbaiki kerusakan yang terjadi akibat pekerjaan tersebut.

“Saya juga meminta kepada pemerintahan Desa dan pihak yang terkait, untuk mengawasi dan mengawal hingga akhir pekerjaan galian hingga selesai, untuk tetap menjaga lingkungan agar tidak rusak dari bekas pekerjaan tersebut.” pungkas Aris.

Pos terkait