PENJURU.ID | OPINI – Di era yang terus berubah dan penuh kompleksitas ini, peran pemuda dalam politik semakin menonjol. Mereka tidak hanya berpartisipasi sebagai pemilih dalam pemilu, tetapi juga aktif terlibat dalam gerakan sosial yang bertujuan menciptakan perubahan. Keterlibatan pemuda mencerminkan kesadaran mereka terhadap isu-isu sosial dan lingkungan yang berpengaruh pada kehidupan mereka serta generasi mendatang.
Keterlibatan pemuda dalam gerakan politik terlihat jelas dari berbagai momen bersejarah, seperti Arab Spring dan protes terkait perubahan iklim. Pemuda memanfaatkan media sosial sebagai platform untuk menyuarakan pendapat dan mengorganisir dukungan. Menurut laporan United Nations Children’s Fund (UNICEF, 2021) tentang partisipasi pemuda dalam kegiatan politik, pemuda yang aktif menunjukkan keinginan untuk terlibat dan memiliki kesadaran tinggi terhadap tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini. Mereka berperan sebagai agen perubahan yang membawa perspektif baru dalam pengambilan keputusan politik.
Namun, pemuda juga menghadapi sejumlah tantangan dalam proses keterlibatan politik mereka. Salah satu masalah utama adalah kurangnya kepercayaan terhadap sistem politik. Penelitian dari International Foundation for Electoral Systems (IFES, 2024) menunjukkan bahwa penipuan pemilu dapat mengurangi kepercayaan pemuda dan menghambat partisipasi mereka. Selain itu, banyak pemuda yang merasa kurang mendapatkan pendidikan yang memadai tentang politik, sehingga menghambat kemampuan mereka untuk berkontribusi secara efektif. Penelitian oleh Pew Research Center (2022) juga menunjukkan bahwa banyak pemuda merasa tidak terhubung dengan proses politik, yang dapat mengurangi motivasi mereka untuk terlibat.
Mengatasi tantangan ini memerlukan penyediaan pendidikan dan pelatihan yang memadai bagi pemuda. Program-program yang mengajarkan keterampilan kepemimpinan dan pemahaman kebijakan perlu diperkuat. Penelitian menunjukkan bahwa pemuda yang memiliki akses ke pendidikan berkualitas lebih cenderung terlibat dalam kegiatan politik. Dengan memberikan pemahaman tentang hak-hak mereka dan cara berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, kita dapat meningkatkan partisipasi pemuda dalam politik.
Pemuda memiliki potensi besar untuk berkontribusi sebagai agen perubahan dalam politik. Untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Dengan meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas dan memperkuat integritas pemilu, kita dapat mendorong pemuda untuk berperan aktif dalam membentuk masa depan politik. Keterlibatan mereka akan berdampak tidak hanya pada saat ini tetapi juga pada arah kebijakan di masa mendatang. Upaya untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam politik akan membantu mereka membawa perubahan yang signifikan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Penulis : Nurfaizal Rosyid (Mahasiswa Prodi PPKn Universitas Pamulang)