Penggunaan Kertas Sebagai Pengganti Plastik, Apakah Efektif?

Penggunaan Kertas Sebagai Pengganti Plastik, Apa Efektif?

PENJURU.ID | Opini – Pemakaian kertas saat ini sudah menjadi pengganti platik di kehidupan sehari-hari. Di beberapa kota besar Indonesia sudah melarang penggunaan plastik di swalayan, pusat perbelanjaan dan pasar.

Bahkan, perusahaan besar seperti Starbucks Coffee juga sudah tidak menyediakan sedotan plastik dan menggantinya dengan sedotan kertas. Walaupun coffee shop tersebut belum mengganti cup plastik dengan gelas biasa, Starbucks Coffee memberikan penawaran berupa potongan harga apabila melakukan pembelian minuman menggunakan tumbler pribadi.

Bacaan Lainnya

Namun, apakah penggunaan kertas sebagai pengganti plastik termasuk pilihan yang efektif mengingat untuk mendapatkan kertas itu sendiri mengorbankan setidaknya ribuan pohon ditebang?

Kebutuhan kertas di Indonesia maupun dunia terus meningkat setiap waktunya semenjak penggunaan kertas untuk pengganti plastik diberlakukan. Diperkirakan dunia membutuhkan tambahan produksi kertas lebih dari 100 juta ton tiap tahunnya (Abhinimpuno, 2007).  Potensi penggunaan kertas dan beragam olahannya di Indonesia juga meningkat pesat. Perusahaan kertas besar di dunia melakukan penebangan hutan-hutan demi memenuhi kebutuhan pasar. Penebangan ini ada yang menggunakan sumber dari penanaman hutan industri seperti jenis pohon akasia atau eukaliptus, namun beberapa ada yang menggunakan sumber dari hutan alam.

Perusahaan Asia Pulp & Paper (APP) merupakan salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang telah melakukan kebijakan zero deforestation sejak 2013, dimana mereka sudah tidak menebang hutan alam dan menggunakan hutan akasia yang mereka tanam sebagai sumber produksi mereka.

Namun, komitmen kebijakan konservasi ini belum diaplikasikan oleh perusahaan kompetitor APP seperti Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) yang masih mengambil sumber produksi mereka dari hutan alam setidaknya dua kali menurut laporan Greenpeace di tahun 2013 dan 2014.

Jika beberapa perusahaan belum menerapkan zero deforestation, efek buruknya akan terlihat beberapa tahun kedepan karena berkurangnya jumlah pepohonan di dunia, mengingat hutan merupakan sumber oksigen di bumi. Maka dari itu, ada tiga solusi yang bisa diterapkan: pertama, penerapan zero deforestation yang konsisten oleh perusahaan-perusahaan yang masih menggunakan sumber dari hutan alam; kedua, pendaurulangan kertas untuk menekan jumlah penebangan pohon untuk sumber produksi kertas; ketiga, memproduksi bahan lain yang bisa digunakan berkali-kali sebagai solusi lain dari penggunaan kertas.

 

SOLUSI PENGGANTI KERTAS

Saat ini, beberapa swalayan dan minimarket menyediakan tas kain yang dijual apabila pengunjung tidak membawa tas belanjaan sendiri dari rumah. Pengunjung diwajibkan untuk membeli tas tersebut untuk membawa barang belanjaan mereka karena saat ini beberapa swalayan sudah tidak menyediakan kantong plastik untuk membawa belanjaan.

Cara ini sangat efektif untuk mengganti kertas sebagai bahan pengganti plastik yang merupakan bahan dasar kantong belanjaan, karena pada dasarnya tas kain bisa digunakan berkali-kali. Solusi tersebut sangat efektif untuk menekan produksi kertas sebagai bahan dasar kantung belanjaan.

Selain menyediakan sedotan kertas, beberapa coffee shop juga sudah menjual sedotan yang terbuat dari bahan yang bisa digunakan berulang kali (reusable straw). Beberapa pengunjung juga lebih suka menggunakan reusable straw daripada menggunakan sedotan kertas yang bahan kertasnya tidak tahan lebih dari 30 menit. Sedotan kertas juga cenderung merubah rasa minuman apabila bahan kertasnya sudah melebur bersama dengan air.

Penggunaan tumbler pribadi juga sangat efektif dalam mengurangi penggunaan cup kertas untuk minuman hangat. Beberapa tumbler pribadi juga dapat menahan minuman tetap dalam keadaan hangat dalam beberapa jam kedepan. Sehingga, solusi ini lebih disukai oleh beberapa konsumen ketika membeli minuman panas. Maka dari itu, konsumen cenderung beralih membeli tumbler pribadi yang nantinya bisa mereka gunakan kembali. Selain dapat menjaga kualitas minuman, konsumen juga akan mendapatkan potongan harga seperti halnya penawaran yang diberikan oleh Starbucks Coffee.

Starbucks Coffee tersebut juga memberikan penawaran setengah harga pada tanggal tertentu apabila konsumen membeli minuman dengan menggunakan tumbler official Starbucks sehingga konsumen rela mengeluarkan uang lebih untuk membeli tumbler pribadi. Hal ini sangat menguntungkan karena para konsumen cenderung terus menggunakan tumbler pribadi mereka ketika membeli minuman. Selain itu, desain yang dimiliki oleh tumbler Starbucks juga menarik dengan berbagai warna dan bentuknya yang membuat konsumen tertarik untuk membeli.

Pemberian diskon juga dilakukan agar konsumen memiliki kebiasaan untuk membawa tumbler pribadi karena penawaran diskon tersebut. Sehingga, nantinya konsumen akan terbiasa membawa tumbler pribadi walaupun tanpa adanya penawaran diskon.

Dengan kata lain, solusi tersebut sangat efektif untuk menekan jumlah produksi kertas di dunia yang awalnya di klaim sebagai cara efektif dalam mengurangi penggunaan plastik.

(Nazla Aurelya)

Pos terkait