PENJURU.ID | Probolinggo – Untuk menekan permasalahan stunting di wilayah kecamatan sukapura, perlu kerja sama semua pihak dan pemikiran bersama hal ini adalah lingkup yang tak bisa dipisahkan maka itu kecamatan sukapura gelar miniloka karya yang berkesinambungan.
Minilokarya berlangsung di balai penyuluh KB kecamatan sukapura, dengan dihadiri forkompimka sukapura, KUA sukapura, dinas kesehatan puskesmas sukapura, penyuluh KB, ahli gizi puskesmas sukapura, perwakilan TPK, serta kepala desa di kecamatan sukapura. Kamis (12/09/2024)
Kegiatan minilokarya dilakukan dengan berkesinambungan yang mana merupakan wujud keseriusan kecamatan sukapura untuk menekan angka stunting.
Terbukti dengan pembahasan dan pemikiran bersama, penanganan stunting di wilayah kecamatan sukapura berhasil, dengan penurunan angka stunting yang mana pada awalnya kurang lebih 20 persen di wilayah kecamatan sukapura anak tergolong stunting, sekarang sudah turun menjadi 14 persen anak yang stunting.
” Memang permasalahan stunting butuh keseriusan dan kesadaran semua pihak, untuk menekan angka stunting, kecamatan sukapura telah berupaya maksimal
Dengan mengadakan pembahasan dan pemikiran, support dari tim percepatan penurunan stunting (TPPS) melalui minilokarya dan kegiatan yang lain terbukti efektif untuk menekan penurunan stunting.
Saya berharap agar kepala desa berperan aktif, untuk percepatan penurunan stunting, para kader posyandu juga memberi motivasi terkait gizi, dan dari pihak pihak yang membidangi juga bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait, usia nikah, ataupun usia hamil, dan perlunya pemberian PMT yang berkelanjutan, ” Ucap camat sukapura Saiful Hidayat.
Selain memberikan pemahaman terkait gizi dan serta pemberian PMT yang tak kalah penting yaitu pembinaan mental pada generasi muda untuk mencegah pergaulan bebas.
” Pemberian PMT dan gizi yang tepat upaya dalam segi jasmani agar anak anak bisa sehat dengan tumbuh kembang yang baik, namun yang tak kalah penting dalam jaman modern ini, dengan pemahaman dan pembinaan mental, untuk mencegah generasi muda agar terhindar dalam pergaulan bebas yang mana juga bisa mencegah terjadinya pernikahan dini,” Terang kapolsek sukapura Kompol. Jamhari S.H.
Melalui pembahasan dan tukar pendapat dalam minilokakarya di balai penyuluh KB kecamatan sukapura, tercapai poit point penting untuk menekan stunting di wilayah kecamatan sukapura.
” Terimakasih kepada forkopimka sukapura dan semua yang telah berperan serta untuk menuntaskan permasalahan stunting di wilayah kecamatan sukapura, terutama kepada kepala desa yang turut aktif, dan para kader posyandu.
Hal yang perlu diperhatikan, untuk menurunkan stunting di kecamatan sukapura, adanya pendampingan dan support TPPS, intervensi berkelanjutan dengan pemberian PMT terutama yang kaya protein hewani, sarpras air bersih serta sanitasi yang kongkrit, dukungan konseling calon pengantin, dengan memberikan tentang pra konsepsi dan 8 fungsi keluarga.
Serta memanfaatkan aksi konvergensi dari semua potensi yang ada di wilayah termasuk keterlibatan pihak swasta, maka penanganan stunting di wilayah kecamatan sukapura tercapai dengan maksimal,” Pungkas Penyuluh KB kecamatan sukapura Eko Aji Sudarsono.
(Prasojo)