PENJURU.ID | Jakarta – Gerakan Mahasiswa Indonesia (GEMA Indonesia) mengajak seluruh komponen masyarakat untuk melawan penyebaran hoaks dan mendukung pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Ajakan tersebut disebarkan melalui kanal vidio testimoni, dengan menghadirkan beberapa narasumber di bidangnya.
Narasumber yang hadir diantaranya, Abdulloh Mansuri (Pengamat Ekonomi dan UKM/Ketua Umum IKAPPI) dan Hayatulloh (Wakil GM Karawang Bekasi Ekspres Jawa Pos Grup)
Masyarakat dianjurkan untuk bersama-sama melawan Covid-19 dengan protokol kesehatan yang sesuai standar WHO. Diantaranya dengan menerapkan pola hidup sehat, physical distancing, rajin cuci tangan, dan selalu memakai masker.
“Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 semua lapisan masyarakat harus mengikuti anjuran pemerintah yakni dengan menerapkan pola hidup sehat, physical distancing, rajin cuci tangan, dan selalu memakai masker”, ungkap Abdulloh Mansuri, Ketua Umum IKAPPI (23/06/2020)
Anjuran tersebut bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona yang kini sudah menjalar keseluruh dunia.
Di tengah situasi krisis ekonomi akibat pandemi, pemerintah harus memperhatikan UMKM yang terkena dampak covid-19. Perhatian tersebut khusus dilakukan agar dapat menopang kembali perekonomian sektor riil di Indonesia. Tidak dipungkiri lagi bahwa Pandemi Covid-19 telah menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan, UMKM banyak yang terhenti, bahkan pertumbuhan ekonomi nasional menurun.
“Pemerintah harus memberikan perhatikan lebih kepada UMKM bukan pengusaha besar saja karena UMKM adalah penggerak ekonomi riil masyarakat, apalagi jutaan orang sekarang banyak kehilangan pekerjaan”, tambahnya.
Media mempunyai peran yang besar terhadap informasi di tengah pandemi ini. Masyarakat sangat membutuhkan informasi real terkait data penyebaran virus agar menghindari kemungkinan buruk terjadi. Media harus memiliki sumber yang pasti, sehingga beritanya dapat menjadi acuan bagi masyarakat.
Masyarakat diajak untuk menghindari berita hoaks yang dapat mengakibatkan perseteruan antar pihak. Media pun diminta untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya. Informasi yang ada harus bisa dipertanggung jawabkan.
“Media sebagai instrumen pemberi informasi tentu harus ada cek dan ricek dalam menyajikan informasi sehingga masyarakat mendapat berita yang akurat.” ujar Hayatulloh, Wakil GM Karawang Bekasi Ekspres Jawa Pos Grup.
(AK)