Berikan Pemahaman Tentang Regulasi Layanan Kesehatan, IMB Kerjasama dengan Puskesmas Konang

PENJURU.ID | Bangkalan – Tetap erat menjalin kerjasama dengan Puskesmas Konang dalam mengawal kesehatan, Ikatan Mahasiswa Batokaban (IMB) diwakili oleh Sholehuddin Nafi temui Kepala Puskesmas Konang, Senin (26/4/21).

Silaturrahmi ini sebagai tindak lanjut kegitan Dialog kesehatan yang dilaksanakan oleh IMB pada 11/12/2020 yang lalu. Seperti dituturkan oleh Sholehuddin, kegiatan itu sebagai sosialisasi kepada masyarakat tentang regulasi jaminan kesehatan berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS). Pasalnya, masyarakat masih enggan menggunakan jaminan kesehatan karena dianggap ada perbedaan dalam pelayanan.

Bacaan Lainnya

“Jadi silaturrami ini sebagai bentuk tindak lanjut dari kegiatan dialog beberapa bulan lalu diantaranya tentang KIS,” tutur Sholehuddin saat menemui Kepala Puskesmas Konang.

Tak hanya itu, Sholehuddin menambahkan bahwa pihaknya telah membangun keperyaan masyarakat bahwa tidak ada perbedaan antara pasien umum dengan pasien pengguna KIS. Hal itu dibuktikan dengan pendampingan pasien menggunakan jaminan kesehatan.

“Masyarakat mulai percaya bahwa memang antara umum dan KIS sama saja, ini terbukti kami mengawal pasien dengan diagnosa dispepsia sehingga diopname selama dua hari dan pelayanan disini sama,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Konang Abdul Hamid, berharap agar kerjasama tersebut tetap berjalan dengan baik. Hal itu disampaikan olehnya saat ditemui diruangannya.

“Yang paling utama saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak khususnya dan terkhusus teman-teman dari IMB yang sampai saat ini tetap melakukan pendampingan dan juga komunikasi dengan kami. Saya harap ini akan terus berlanjut,” ungkap Abdul Hamid.

Selain itu ia menegaskan tentang pelayanan yang dicover oleh pemerintah berupa jaminan kesehatan sama sekali tidak ada perbedaan dengan peserta umum dalam segi pelayanan.

“Seperti yang saya sampaikan pada saat dialog itu memang tidak ada perbedaan antara KIS dengan umum hanya saja terkadang masyarakat takut, jika ada yang beda silahkan langsung beri tahu saya agar bisa dievaluasi,” tambahnya.

Dalam pendampingan yang terus dilakukan oleh IMB, Kepala Puskesmas Konang meminta agar IMB mampu menjadi jembatan bagi masyarakat dan tetap memberikan sosialisasi tentang regulasi kesehatan lainnya.

“Saya minta tolong agar teman-teman IMB menyampaikan ke masyarakat tentang regulasi kesehatan termasuk juga masalah pasien rujuk, karena biasanya pasien atau keluarganya menolak untuk dirujuk ada juga yang maksa untuk dirujuk meskipun bisa kami tangani, itu juga dilema bagi kami karena kami juga terikat oleh aturan,” jelasnya.

Tak hanya sampai disitu, bagi pasien tidak mampu dan tidak memiliki KIS, Abdul Hamid menyarankan agar menggunakan biakesmaskin.

“Misalkan ada pasien tidak mempunyai KIS dan keadaannya kurang mampu maka diuruskan biakesmaskin tapi memang hanya berlaku satu kali,” tandasnya.

Di akhir pertemuannya ia menegaskan agar anggota IMB memberi tahu jika ditemukan pelayanan yang kurang baik ataupun pelayanan yang keluar dari Perda agar dapat dievaluasi untuk meningkatkan pelayanan Puskesmas lebih baik.

Mmt

Pos terkait