PENJURU.ID – Jakarta, Aktivis senior AE Priyono meninggal dunia kemarin pada Minggu (13/4/2020). Sejumlah rekannya meninggalkan ucapan duka atas berpulangnya tokoh intelektual tersebut dan diunggah melalui media sosial Twitter.
Salah satunya adalah Yusril Ihza Mahendra, yang sekaligus menceritakan riwayat kesehatan penulis tersebut. Unggahan Twitter tersebut juga menceritakan sosok AE Priyono.
“AE Priyono wafat hari ini karena pneumonia. Ia seorang editor, penulis dan intelektual sejak zaman jayanya LP3ES. Saya kehilangan seseorang yang selalu berpikir kritis dengan semangat kecintaan kepada Islam yang tak pernah padam. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu..,” tulis Yusril Yusril melalui akun @Yusrilihza_Mhd.
Pengamat politik Burhanudin Muhtadi juga ikut mengungkapkan rasa duka. Burhanudin bahkan seperti punya firasat atas meninggalnya AE Priyono.
“Tadi malam ada yg seolah menggerakkanku membaca buku Paradigma Islam di perpustakaan pribadiku. Buku Kuntowijoyo yg disunting Mas AE Priyono itu lama tidak saya sentuh. Entah kenapa saya tiba2 pengen membacanya lagi. Hari ini sang editor meninggal dunia. Selamat jalan Mas,” tulis Burhanudin dalam akun @BurhanMuhtadi.
Tokoh lain yang ikut mengungkapkan belasungkawa adalah Ulil Abshar Abdalla lewat akun @ulil. Dia juga mengungkapkan karya AE Priyono semasa hidup lewat unggahan Twitter.
“Kabar duka: Salah seorang intelektual Muslim, penulis, dan editor buku yg amat baik, AE Priyono, baru saja meninggal.
Dialah yg menyunting dan memperkenalkan gagasan2 Kuntowijoyo, seorang sejarawan, sastrawan, dan pemikir Mihammadiyah.
Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun,” tulis Ulil.
AE Priyono sempat menuliskan gagasannya di akun Twitter @kalatida sebelum meninggal. Dia menyoroti politisasi media sosial yang sebagai media pergerakan sipil dengan tujuan tertentu. Hal inilah yang hendak diangkat melalui lembaga yang digagasnya bernama Publik Baru.