Penjuru.ID, Yogyakarta – Dewan Pimpinan Wilayah Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (DPW PGK) D.I Yogyakarta mengecam atas tindakan kelompok yang mengatasnamakan Gerakan Anti Radikalisme Alumni Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) yang telah melaporkan Prof. Dr. Dien Syamsuddin Kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dengan tuduhan radikalisme.
Ketua Umum DPW PGK D.I Yogyakarta, Eman Suherman Abdul Khaliq M.Pd menegaskan bahwa tuduhan GAR ITB yang dialamatkan kepada Prof. Dien tersebut merupakan hal yang tidak masuk diakal dan terkesan sangat mengada-ngada.
“Apa yang dilakukan oleh oknum GAR ITB yang menuduh Prof Dien sebagai tokoh radikalisme merupakan hal yang tidak masuk diakal dan terkesan mengada-ngada, bisa-bisa narasi yang tidak masuk diakal tersebut dapat menyulutkan kemarahan warga Muhammadiyah dari sabang sampai merauke,” tegas Eman Kepada Penjuru.ID, Sabtu (13/2) dini hari.
Kader muda Muhammadiyah yang pernah menjadi sekretaris DPP IMM 2014-2016 itu pun merasa tersinggung kepada GAR ITB yang menuduh tanpa ada bukti secara valid dan mampu dipertanggung jawabkan tersebut kepada Prof. Dr. Dien Syamsyuddin yang notabene Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2015.
“Menuduh ayahanda Prof. Dien Syamsuddin sebagai tokoh radikalisme sama halnya membuat tersinggung kami sebagai kader muda Muhammadiyah, bahkan kami merasa sakit hati dan sangat kecewa atas pernyataan-pernyataan yang tidak masuk diakal tersebut, berhati-hatilah karena dalam menyatakan sesuatu apalagi GAR ITB itu kaum intelektual,” ucap Eman.
Menurut Eman Suherman, Prof Dien Syamsuddin telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk kemaslahatan umat bahkan beliau mendidikasikan hidupnya dalam mendorong perdamaian, toleransi multikulturalisme di dunia bukan hanya di negara sendiri.
Untuk itu, DPW PGK D.I Yogyakarta secara tegas meminta supaya pihak GAR ITB sesegera mungkin mencabut laporannya dan meminta maaf kepada Prof. Dr. Dien Syamsuddin, MA. Atas pernyataannya.
“Kami dari DPW PGK D.I Yogyakarta meminta GAR ITB untuk sesegera mungkin mencabut laporan yang tidak masuk diakal tersebut sesegera mungkin dan meminta maaf kepada ayahanda Prof. Dr. Dien Syamsuddin, sebelum banyak kader Muhammadiyah mengambil langkah hukum,” ucap Eman yang merupakan alumni Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Eman juga menambahkan, bahwa apa yang telah dituduhkan GAR ITB telah mencederai tidak hanya warga Muhammadiyah seluruh indonesia saja akan tetapi keluarga Prof. Dr. Dien Syamsuddin dan juga keluarga Pondok Pesantren Gontor Jawa Timur.
“Apabila tuduhan terhadap ayahanda Prof. Dien itu ada niat untuk mendepak beliau sebagai wali amanat ITB, saya rasa trlalu picik. Pakailah prosedur yang baik untuk mencontohkan kepada generasi muda dalam mengedepankan kesantunan dan berakhlak bukan malah menuduh yang tidak-tidak serta mencederai harga diri orang lain,” Tegas Eman
“Tidak seperti itu langkah seorang intelektual dalam menyampaikan pandangan, apalagi orang yang dituding sebagai tokoh radikalis itu merupakan tokoh Nasional yang pernah menduduki jabatan penting di organisasi Muhammadiyah bahkan di Majelis Ulama Indonesia (MUI) tingkat pusat karena bisa menimbulkan masalah yang sangat besar,” Ucap Eman dalam mengakhiri pangangannya.
LA