PENJURU.ID | Probolinggo – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo bersama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo melakukan penataan dan penertiban di Pasar Buah Semampir Kecamatan Kraksaan, Jum’at (31/01/2025).
Kegiatan yang melibatkan puluhan personil Satpol PP ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi Pasar Buah Semampir dan menciptakan lingkungan yang lebih tertib dan nyaman bagi pedagang serta konsumen.
Sesuai data yang dihimpun dari DKUPP menyebutkan bahwa Pasar Buah Semampir memiliki total 32 bedak atau stand yang terbagi dalam berbagai jenis usaha. Di antaranya, 15 bedak untuk pedagang buah, 12 bedak untuk warung nasi, 2 bedak untuk pangkas rambut, 1 bedak untuk penjual lampu, 1 bedak untuk permak baju dan 1 bedak untuk pengrajin ban. Namun, terdapat pula 7 bedak yang kosong.
Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo Taufik Alami mengatakan penataan dan penertiban ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap kios dan stand di Pasar Buah Semampir digunakan sesuai dengan peruntukannya.
“Ada beberapa stand yang tidak digunakan sesuai fungsi, bahkan ada yang dalam kondisi kumuh. Kami akan bongkar stand-stand yang tidak sesuai dengan aturan dan menutup stand yang tidak membayar retribusi,” ungkapnya.
Selain itu jelas Taufik, pihak DKUPP juga menertibkan para pedagang yang berjualan di luar area pasar, terutama yang berjualan di pinggir jalan. Pasalnya pasar telah menyediakan cukup banyak stand dan kios untuk menampung para pedagang.
“Berjualan di pinggir jalan tidak hanya mengganggu ketertiban, tapi juga berbahaya bagi keselamatan pedagang dan pengunjung. Kami ingin memastikan semua pedagang kembali berjualan di tempat yang telah disediakan,” terangnya.
Menurut Taufik, kegiatan penataan ini sejalan dengan petunjuk dari Pj Bupati Probolinggo dan menjadi bagian dari mendukung program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo terpilih Gus dr. Muhammad Haris dan Ra Fahmi AHZ. Penataan pasar ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi lokal serta kenyamanan pengunjung.
“Tentu saja, harapan kami adalah agar para pedagang kembali tertib dan menjaga kebersihan serta keindahan stand mereka. Pasar yang bersih, tertib dan indah akan menarik lebih banyak konsumen untuk datang berbelanja. Sebaliknya, pasar yang kumuh dan tidak teratur akan membuat konsumen ragu untuk kembali,” pungkasnya.
(Prasojo)