Banten. Di lansir dari media finance.detik.com. pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) terkait rencana pembahasan suntik mati PLTU Suralaya karena menimbulkan banyak polusi mendapat dukungan dari berbagai pihak tidak terkecuali lembaga Banten Antisipator Lingkungan Hidup Indonesia (BALHI).
Ya itu kita mau rapatin, nanti yang Suralaya itu kan sudah banyak polusinya, sudah lebih 40 tahun ya,” kata Luhut saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/08/2024).
Ketua Yayasan BALHI Hery A. Sukri mengatakan, Konteks suntik mati PLTU Suralaya mengarah ke Plant yang usang tekhnologi, jadi tidak semua plant yg mesti di suntik mati, kita ketahui PLTU Suralaya sedang membangun plant baru yaitu plant 9-10, dan plant tersebut mengadopsi teknologi Ultra-Super Critical dan sistem penanganan polusi gas buang yang canggih. Teknologi Ultra Super Critical memungkinkan pembangkit ini menghasilkan listrik secara effisien dan cost efficient karena membutuhkan jumlah batubara dan fuel oil yang lebih sedikit dari sistem pembangkit lainnya. Penggunaan batubara yang lebih sedikit menghasilkan polusi yang lebih sedikit pula, jadi niat upaya suntik mati PLTU Suralaya adalah mentransformasi kan PLTU Suralaya tersebut yang lebih Efektif, Efisiensi dan lebih ramah lingkaran hidup.
Selain itu, gas hasil buangan juga di-treatment lebih lanjut agar memenuhi standard lingkungan hidup yang berlaku,” ujar Herry. Perlu diketahui, sesuai peraturan, standar baku mutu untuk kandungan gas buang PLTU seperti SOx, Partikulat, dan NOx masing-masing adalah 550 mg/Nm3, 100 mg/Nm3 dan 550 mg/Nm3.
Lebih lanjut, Hery mengatakan, jika PLTU Suralaya Di plant yang sudah usang teknologi, dengan dampak polusi yang tinggi di atas ambang batas aturan pemerintah, dengan cost tidak efisien atau kurang efektif penghasil energi listriknya maka layak untuk di suntik mati, dan pak Luhut sangat tahu itu sehingga mengeluarkan kebijakan nya dengan berbagai pertimbangannya, karena memang dia kan menteri koordinator,sehingga sudah dikaji olehnya dari berbagai segmentasi. Dan saya setuju itu, Pungkas Hery