Penjuru.id – Jakarta. Selama masa pandemic Covid-19, kelompok rentan seperti pemulung, gelandangan dan pengemis mendapatkan perlindungan dari pemerintah dengan menyediakan tempat penampungan sementara bagi kelompok rentan tersebut diantaranya gelanggang olahraga dan beberapa balai lainnya. Selain memberikan sembako, bagi mereka yang ingin pulang kepada keluarga pun dibantu.
Sejumlah gelanggang olahraga (GOR) dan Balai Rehabilitasi Sosial milik Kementerian Sosial kini digunakan untuk menampung pemulung, anak jalanan, pengemis, gelandangan dan masyarakat rentan lainnya. Warga korban PHK juga ditampung di Balai Rehabilitasi Sosial Kemensos, seperti Balai Rehabilitasi Sosial Mulya Jaya yang berada di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur.
“Salah satu upaya Kementerian Sosial untuk membantu masyarakat yang mungkin terlupakan. Mereka yang tinggal di jalanan ini dalam keadaan normal saja sulit kehidupannya, apalagi saat ada pandemi,” ujar Juliari (Mensos).
Hingga Senin Balai Rehsos Mulya Jaya terdapat 22 orang dari semula 77 orang. Adapun 50 orang lainnya sudah dikembalikan kepada keluarganya. Kapasitas penampungan dibalai tersebut sekitar 150 orang.
Selain sebagai tempat tinggal sementara, warga yang ditampung di balai tersebut mendapat makanan dan paket sembako bantuan Presiden.“Mereka diberi kesempatan tinggal selama tiga bulan, dan dilakukan penilaian atau evaluasi, apabila memang ada alasan kuat, bisa ditambah masa tinggalnya,” ucapnya.
Mensos meminta kepada Dirjen Rehsos dan jajaran Kemensos agar bersinergi dengan para Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan dengan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta untuk menyisir warga yang masih ada di jalanan.
“Mohon dicek dan di-assesement apakah memang mereka ada di jalanan sejak dari dulu atau karena Covid-19. Dengan segala keterbatasan kita harus hadir. Kementerian Sosial harus hadir karena ini adalah salah satu bentuk tugas dan tanggung jawab untuk memastikan warga negara yang tidak beruntung ini bisa ditangani dengan baik,” tambahnya.
Adapun Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos, Harry Hikmat menyatakan sesuai dengan harapan Mensos pihaknya mengoptimalkan fungsi Balai Rehsos Mulya Jaya sebagai tempat penampungan sementara (temporary shelter) yang akan memberikan layanan kebutuhan dasar dan sejumlah layanan, termasuk dalam bentuk pelatihan keterampilan.
“Balai ini bisa berfungsi sebagai rujukan dari tempat penampungan sementara yang telah disiapkan juga bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Karena penampungan sementara, maka layanannya berdurasi singkat, meliputi pendataan, assessment, dan pemulangan kepada keluarga. Kalau ada kebutuhan khusus akan ditangani dengan dirujuk lebih lanjut ke balai-balai rehsos milik Kemensos,” ucap Harry.
Harry menambahkan, sejak pemerintah membuka penampungan sementara pada 27 April 2020 lalu, hingga Minggu (10/5/2020) malam tercatat ada 1.146 orang yang mendapat fasilitas penampungan sementara di lima GOR milik Pemprov DKI daintaranya GOR Karet Tengsin di Jakarta Pusat, , GOR Ciracas di Jakarta Timur, GOR Tanjung Priok di Jakarta Utara, GOR Pasar Minggu di Jakarta Selatan, dan GOR Cengkareng di Jakarta Barat.
“Sebanyak 780 orang dikembalikan kepada keluarga, dan sebanyak 152 orang mendapat rujukan, termasuk 72 orang yang dirujuk ke Balai Mulya Jaya,” tutup Harry. (Reza)