PENJURU.ID | SURABAYA – Sejumlah Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang merupakan bagian dari Tim Instone Departemen Teknik Instrumentasi, Fakultas Vokasi ITS di Surabaya ikut serta dalam melakukan penanganan Covid-19. Mereka berinovasi dengan menciptakan sistem pendeteksi suhu tubuh, yaitu TT-Techno Temperature untuk mengantisipasi Covid-19.
Kemunculan TT-Techno Temperature bermula dari pengamatan 5 Mahasiswa terhadap kelemahan pengukuran suhu tubuh konvensional yang masih menggunakan manusia sebagai pelaksananya dan kemungkinan terjadinya kesalahan teknis dalam pendataan di lapangan.
Ketua Tim Instone, Lukman Arif Hadianto memperjelas lebih lanjut mengapa protokol deteksi suhu seharusnya menggunakan teknologi, bukan manusia.
“Pelaksanaan pengukuran suhu tubuh dengan melakukan kontak fisik dapat berpotensi membahayakan para petugas, selain itu proses pendataan secara manual juga memperlambat dalam identifikasi tersangka pengidap Covid-19,” ujarnya, Senin (27/7/2020).
Lukman juga menambahkan TT-Techno Temperature sendiri merupakan sistem pengenalan pola suhu tubuh yang menggunakan sensor LWIR dan pengolahan citra sebagai tindak lanjut dari pencegahan penyebaran Covid-19 yang terintegrasi dengan pemerintah dan rumah sakit setempat. TT-Techno Temperature menggunakan teknologi kamera Thermal Flir Lepton yang dapat mengukur suhu tubuh manusia. Kamera tersebut menerapkan konsep kecerdasan buatan berupa neural networking.
Di aplikasi TT-Techno Temperature sendiri juga terdapat nilai ambang batas suhu minimal yang ditentukan. Jika ada seseorang terdeteksi suhu tubuh di atas nilai ambang batas, kamera secara otomatis mengambil gambar wajah manusia, lalu TT-Techno Temperature mengirim data tersebut dikirimkan ke pemerintah pusat atau daerah, dan juga rumah sakit setempat untuk monitoring dan menindak lanjuti kepada mereka yang suhu tubuhnya diatas batas normal. Contohnya, melakukan penjemputan suspect agar segera diperiksakan ke rumah sakit terdekat lalu dikarantina.
“Terdapat notifikasi berupa pengiriman pesan informasi kepada yang terdeteksi sensor ini berupa suhu tubuh yang diukur dan informasi rumah sakit agar melakukan pengecekan manual ke rumah sakit atau karantina mandiri di rumah,” ujar Lukman.
Hasil dari inovasi yang diciptakan oleh 5 Mahasiswa ini berhasil meraih juara 1 dalam Lomba Aplikasi Inovatif dan Inspiratif Covid-19 (LAI2-Covid-19) berskala nasional pada sublomba Detektor yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan ITS.
(Salsabila Shalihah Putri Umboh)