PENJURU.ID | Lampung – Hoaks tentang terjadinya gempa besar tersebar melalui aplikasi WhatsApp dengan voice note atau rekaman suara yang menyebutkan akan adanya gempa sebesar 8 skala richter (SR) di Lampung diakibatkan letusan Gunung Krakatau. Pada rekaman berdurasi 1 menit 34 detik itu, pria yang mengaku bernama Andre itu mendapatkan informasi itu dari Sekretaris Daerah (Sekda) Lampung.
“Ini Andre, aku baru dapat kabar dari sekda provinsi, beliau dapat data resmi dari BMKG yang memperkirakan kalau Gunung Krakatau itu akan ada letusan yang mengakibatkan gempa dalam waktu dekat, belum tau hari ini atau beberapa hari atau beberapa minggu kedepan,” kata pria dalam rekaman voice note tersebut.
Tersebarnya berita bohong tersebut menyusul publikasi kajian ilmiah oleh BMKG terkait dengan gempa megathrust. Pria yang mengidentifikasi diri dengan nama Andre mengakui gempa yang akan terjadi akan lebih besar dari gempa Lampung Barat pada 1994 yang telah menewaskan 194 warga.
“Besarnya gempa itu di atas 8 skala richter. Yang perlu diingat, gempa di Liwa dulu itu 6,5 skala richter, ini di atas 8 skala richter, artinya keluarga-keluarga yang ada di sekitaran pantai mohon diingatkan,” tambahnya.
Pria yang hingga kini belum teridentifikasi identitasnya menyebut bahwa informasi yang ia sampaikan itu bukan hoaks. Namun, pernyataan ini bertolak belakang dengan tanggapan Sekda Lampung, Fahrizal Darminta.
“Itu hoaks, saya tidak pernah memberikan info soal kemungkinan letusan Gunung Krakatau seperti di rekaman itu,” kata Fahrizal di Pemprov Lampung, Kamis (01/10/2020).
Fahrizal juga menghimbau masyarakat Lampung untuk tidak cepat mempercayai isi rekaman dari sosial media, yang menyatakan dirinya mendapatkan informasi resmi soal gempa palsu tersebut.
“Jangan percaya hoaks dan jangan menyebarkannya. Jika mendapatkan rekaman itu, langsung hapus saja,” ujar Fahrizal.