Uji Coba Pos Tiket Baru, Dinas Pariwisata Perluas Cakupan Pengunjung dan Asuransi Wisatawan Bromo

PEJURU.ID | Probolinggo – Dinas kepemudaan olahraga dan pariwisata kabupaten probolinggo melakukan uji coba pemindahan pos tiket masuk kawasan Bromo.

Pos tiket yang awalnya di atas diturunkan di wilayah bawah tepatnya di lingkungan pendopo agung desa ngadisari kecamatan sukapura kabupaten Probolinggo. Kamis (23/01/2025)

Karena di kawasan wisata kabupaten Probolinggo memiliki beberapa objek wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan selain berkunjung kelautan pasir maupun gunung Bromo di kawasan TNBTS.

Objek wisata tersebut diantaranya puncak seruni point, terminal jembatan kaca termasuk pusung agung, serta objek wisata lainnya termasuk cafe ataupun yang lain.

” Kepala dinas kepemudaan olahraga dan pariwisata kabupaten Probolinggo, Heri Mulyadi, memaparkan salah satu tujuan adalah untuk memperluas kawasan wisata bromo.

Selain itu yaitu untuk memperluas cakupan asuransi jiwa dikawasan bromo sehingga bisa memberikan rasa nyaman kepada pengunjung atau wisatawan, ” Jelasnya.

Selain itu dinas kepemudaan olahraga dan pariwisata untuk meningkatkan PAD, juga membuka pos cek tiket dijalan menuju seruni point untuk menarik retribusi bagi tamu dan wisatawan yang melalui pintu masuk wilayah malang, lumajang dan pasuruan yang akan memasuki kawasan wisata di kabupaten Probolinggo.

Dengan adanya perubahan dan peraturan baru terkait pos tiket dan perluasan cakupan wisata, disambut baik oleh salah satu pelaku dan penyedia angkutan wisata di wilayah bromo sukapura.

” Apresiasi dan terimakasih kami pelaku wisata jeep bromo, dengan hasil audensi bersama komisi IV DPRD kabupaten Probolinggo, dan Disporapar, sehingga terealisasi pemindahan loket retribusi pemda di kawasan bromo.

Meski tak sesuai ekspektasi, inginnya berada di kawasan desa sapikerep atau sukapura, agar cakupan asuransi lebih luas dan meningkatkan PAD dari tamu yang berkumpul ke bromo atau cafe yang ada dikawasan bromo.

Perlu dikaji dan di perhatikan lokasi loket sekarang rawan terjadi macet apabila diwaktu weekend.

Atau saat warga sekitar melaksanakan hajatan di desa ngadisari, karena tak jarang kita temukan banyak mobil warga parkir di jalan raya selama hajatan berlangsung

Semoga kedepannya ketika timbul efek sosial masyarakat dengan kondisi dan persoalan yang di timbulkan bisa dicarikan solusi mengingat kondisi jalan sempit, tentunya solusi tersebut untuk kebaikan bersama, “Pungkas Rudi.

(Prasojo)

Pos terkait