PENJURU.ID | Tangerang Selatan – Puluhan Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Teknik Cabang Ciputat padati halaman kantor Pemkot Tangerang Selatan di Jl. Maruga no.1 Kelurahan Serua Kecamatan Ciputat, Senin (13/07/2020) pukul 13.00. Aksi tersebut bertujuan untuk mengkritisi kinerja Pemkot Tangsel akan penggunaan anggaran Covid-19 yang dianggap tidak transparan.
Koordinator lapangan Doni Nuryana, menyampaikan bahwa adanya kejanggalan dari penggunaan anggaran khusus untuk pandemi Covid-19 yang hingga saat ini penyalurannya dianggap belum terlihat.
“Kami melihat dalam pengelolaan anggaran soal penanganan Covid-19 ini menemukan beberapa catatan-catatan merah. Dimana anggaran untuk Covid-19 ini masuk kedalam Biaya Tidak Terduga yang pengimplemetasiannya belum terlihat di beberapa daerah,” ungkapnya saat dikonfirmasi wartawan Penjuru.id.
3 tuntutan yang disampaikan dalam aksi tersebut yakni,
- Mendesak Pemerintah Kota Tangsel untuk bersikap transparan terhadap anggaran BTT (Biaya Tidak Terduga) yang berasal dari kebijakan Refocusing APBD Pemkot Tangsel 2020.
- Mengacu kepada UU Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Komisi Informasi No.1 tahun 2010, mendesak Pemerintah Kota Tangsel untuk mempublikasikan rincian penggunaan anggaran BTT secara berkala dan dapat diakses dengan mudah.
- Mendesak DPRD Kota Tangsel bersikap tegas dalam mengawasi penggunaan anggaran untuk penanganan Covid-19.
Berdasarkan konfirmasi dari Doni, hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak Pemkot Tangsel dan apabila hal tersebut berlanjut hingga 1 minggu, aksi akan dilanjutkan dengan menghadirkan massa sebanyak-banyaknya.
Aksi berlangsung dengan kondusif diawasi oleh beberapa personel polisi dan setelah penyampaian gagasan selesai, anggota HMI komfaktek cabang Ciputat membubarkan diri dengan tertib.
(ANS)