PENJURU.ID | Jakarta – Angka pasien yang terjangkit virus corona kian meningkat setiap harinya. Gelaja-gejala yang ditimbulkan pun bermacam-macam. Baru-baru ini ditemukan gejala baru virus corona pada pasien Covid-19 di seluruh dunia.
Gejala tersebut adalah happy hypoxia. Gejala ini menyebabkan kadar oksigen dalam tubuh menjadi rendah. Dokter spesialis paru, dr, Wisuda Moniqa Silviyana, mengatakan bahwa pasien yang mengidap happy hypoxia terlihat biasa saja dan tidak menunjukkan gejala apapun. Padahal, ketika di cek saturasi oksigennya sudah mencapai 70 sampai 80 persen yang mana normalnya adalah 95 sampai 100 persen.
“Menariknya adalah saat kami cek dengan alat yang disebut pulse oxymeter menunjukan saturasi oksigennya rendah, hasil analisis gas darah arteri (AGD) juga menunjukkan tanda gagal napas. Tetapi pasien saat itu baik-baik saja, bisa berkomunikasi seperti biasa,” ujar dr. Wisuda Moniqa Silviyana.
Tanda awal gejala happy hypoxia menurut dr. Wisuda Moniqa Silviyana adalah apabila pasien tersebut mengalami penurunan saturasi oksigen dan juga tanda-tanda gagal napas. Yang lebih menarik perhatian para tim medis dalam kasus ini adalah pasien yang terjangkit sama sekali tidak menunjukkan gejala hypoxia sedari awal seperti sesak napas, gelisah, dan kondisi tubuh yang makin melemah. Pasien dapat terlihat baik-baik saja dan bisa beraktifitas seperti biasa.
Happy hypoxia saat ini sudah masuk ke Indonesia, tepatnya Banyumas dan sudah dialami oleh tiga pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Menurut Bupati Banyumas Achmad Husein, ketiga pasien tersebut sama sekali tidak seperti orang yang terinfeksi virus corona dan tidak menunjukkan gejala apapun.
“Orangnya kelihatannya gembira-gembira saja, enggak ada batuk, pilek, panas, tetapi saturasi oksigen yang ada di dalam darah ini lama-lama turun,” kata Husein, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (19/8/2020)
(Azka Elfriza)