Pertamina Beri Komentar Perihal Wacana Penghapusan Premium dan Pertalite

Pertamina Beri Komentar Perihal Wacana Penghapusan Premium dan Pertalite

PENJURU.ID | Jakarta – Wacana penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali mencuat dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR dengan PT Pertamina (Persero). BBM Premium dan Pertalite dengan kadar RON 88 dianggap tidak ramah lingkungan. Saat ini, hanya tersisa 7 negara yang masih menggunakan BBM dengan RON di bawah 90.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan Premium dan Pertalite memiliki kadar RON yang rendah, yaitu Premium 88 dan Pertalite 90.

Bacaan Lainnya

Negara yang masih menggunakan BBM dengan kadar RON rendah yaitu Bangladesh, Uzbekistan, Mongolia, Ukraina, Mesir, dan Kolombia. Bisa dikatakan Indonesia tertinggal dari negara-negara Asia Tenggara yang sudah tidak menggunakan BBM dengan RON rendah. Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Myanmar sudah menggunakan BBM dengan kadar RON 91.

Jenis BBM di Indonesia mencapai 6 produk, sedangkan China hanya memiliki empat produk. Sementara, di negara-negara Asia Tenggara lain hanya memiliki setidaknya dua produk. Sampai saat ini, Indonesia merupakan negara yang menyediakan BBM hingga enam produk.

“Itu alasan yang paling kuat kenapa kami perlu review kembali varian BBM kita karena itu benchmark-nya. Maka kami dorong agar konsumen yang mampu beralih ke RON 92, kita sekarang memiliki Program Langit Biru,” tutur Nicke dalam rapat Komisi VII DPR, Senin (31/8).

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Gerindra, Mulan Jameela mempertanyakan perihal penghapusan Pertalite dan Premium. Awalanya, Mulan Jameela mempertanyakan perihal perkembangan kajian Pertamina terhadap rencana penghapusan BBM dengan kadar RON rendah. Wacana ini merupakan keinginan dari Menteri BUMN Erick Thohir.

“Sejauh mana Pertamina sudah melakukan pengkajian yang mendalam dan lebih luas terhadap masyarakat terkait rencana penghapusan Premium dan Pertalite ini?” tanya Mulan pada saat menghadiri rapat.

Mulan juga meminta BUMN untuk memberi gambaran hitung-hitungan harga dan dampak dari penghapusan Premium dan Pertalite. Menurutnya, penghapusan BBM Premium dan Pertalite akan mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat, terlebih sekarang Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19 yang belum mereda.

“Apakah Pertamina sudah menghitung dampaknya ke masyarakat mengingat saat ini sedang ujian pandemi covid-19 karena apabila Premium dan Pertalite dihapus tentu akan berdampak yang tidak baik untuk masyarakat,” tutupnya.

(Nazla Aurelya)

Pos terkait