PENJURU.ID | Bangkalan – Tranding topik Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) dikabarkan telah memeras pasien sebesar Rp. 2,4 Juta. Ketua DKR Bangkalan, Muhyi tanggapi berita yang menyudutkan organisasinya dan minta pelapor serta pewarta mecabut dan mengklarifikasi pemberitaan tersebut, Senin (17/5/21).
Menurut Muhyi berita yang diangkat tersebut dinilai tidak memerhatikan kevalidan data dan cendrung memojokkan DKR sebagai organisasi. Pasalnya, pemberitaan yang menjadi viral di Bangkalan ini tidak sesuai dengan klarifikasi yang dilakukan oleh DKR dengan keluarga pasien.
“Pemberitaan yang diangkat oleh RADAR BANGKALAN sangat tidak berimbang dan cendrung memojokkan DKR sebagai lembaga, hal itu sangat jelas, karena berita yang diangkat tidak sesuai dengan klarifikasi dari keluarga pasien,” ungkap Muhyi dengan nada kesal.
Berita bernada acaman dengan narasi judul Oknum LSM Diduga Peras Pasien Rp 2,4 Juta SLRT dan RSUD Syamrabu Ancam Tempuh Jalur Hukum itu dinilai sangat merugikan dan merusak citra DKR secara kelembagaan di masyarakat. Muhyi meminta agar pihak yang terlibat dalam kasus ini untuk lebih berhati-berhati dalam membuat statement yang belum jelas kebenarannya.
“Ini sangat merugikan dan mencoreng nama baik DKR secara keseluruhan, maka dari itu kepada semua yang terlibat untuk mengkroscek pemberitaan sebelum diangkat. kami menunggu pihak terkait baik pelapor atau pewarta dari tim media segera mengklarifikasi kesalah ini,” tambahnya.
Tak hanya itu, DKR Bangkalan akan mengambil sikap tegas jika tidak ada pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Kasus yang dituduhkan kepada F, salah satu anggota DKR ini sangat tidak etis sehingga berimbas pada organisasi secara umum.
“Yang pasti dan sesua klarifikasi dari keluarga pasien, F tidak meminta uang sepeserpun. Jadi kami tegaskan kepada semua yang terlibat dalam kasus ini untuk bertanggung jawab secara terbuka,” tutupnya.
Mmt
