Aksi GEBRAK dan Mahasiswa Terkait Omnibus Law Berakhir Damai

Spanduk Tolak Omnibus Law
Spanduk Tolak Omnibus Law

PENJURU.ID | Jakarta – Omnibus Law RUU Cipta Kerja dikabarkan disahkan tanggal 16 Juli 2020, aliansi Buruh dan mahasiswa bersama-sama melakukan aksi di depan gedung DPR RI. Serikat buruh di bawah GEBRAK (Gerakan Buruh Bersama Rakyat) berdemonstrasi menuntut hak mereka, menginginkan pencabutan RUU Cipta Kerja yang dianggap memihak investor dan merugikan buruh.

Demonstrasi tersebut diikuti oleh berbagai elemen masyarakat. Mulai dari buruh, petani hingga mahasiswa sampai masyarakat biasa turut mengikuti aksi tersebut. Teriakan-teriakan tolak Omnibus Law pun kerapĀ  kali terdengar di sekitaran aksi. Aliansi mahasiswa BEM-SI turut ikut serta dalam meramaikan aksi tersebut dengan menyampaikan orasi bergantian dengan berbagai presiden mahasiswa yang tergabung.

Mulai dari protes terkait Omnibus Law para pekerja dari berbagai pabrik juga membawa keresahan yang terjadi dalam pabriknya. Contohnya adalah bagaimana buruh Alpen Food (Aice) yang merasa hak-haknya tidak diberikan oleh pemilik pabrik. Dan ada berbagai buruh lain serta para pecinta lingkungan yang menganggap bahwa UU Omnibus Law dapat berdampak buruk bagi lingkungan.

Buruh PT. Alpen Food berdemonstrasi dalam ranfka menolak Omnibus Law
Buruh PT. Alpen Food berdemonstrasi dalam rangka menolak Omnibus Law

Demonstrasi berawal dan berakhir damai dengan mengikuti protokol kesehatan Covid-19. Dengan buruh berbaris minimal satu meter. Seperti yang diserukan oleh orator yang meminta para demonstran untuk tetap mengikuti protokol Covid-19 demi kebaikan bersama. Hingga sore, aksi berlangsung secara damai dan sesuai prosedur.

Tidak hanya berorasi di luar gedung DPR RI namun para demonstran juga ikut masuk kedalam melalui beberapa perwakilan untuk menyampaikan pendapat dalam gedung DPR RI. Hingga menjelang malam, para demonstran masih menunggu keluarnya para perwakilan yang masuk kedalam.

Pos terkait