PENJURU.ID | OPINI – Menumbuhkan kreativitas siswa merupakan salah satu aspek krusial dalam lingkup pendidikan, terutama pada tahap awal perkembangan usia seperti di Taman Kanak-Kanak Al- Qur’an (TKQ) Zahrotussyifa, salah satu TKQ di Kota Tangerang, Banten. Pasal 35 UU No 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah menumbuhkan potensi siswa atau peserta didik agar mereka menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu, cakap, berakhlak mulia, mandiri, kreatif, serta menjadi warga negara yang sadar akan tanggung jawab dan memiliki jiwa demokratis.
Kegiatan pengembangan keterampilan dapat menjadi sarana efektif dalam mencapai salah satu tujuan pendidikan yang sesuai dengan pasal 35 UU No 20 Tahun 2003, yaitu kreatif. Melalui kegiatan pengembangan keterampilan ini, siswa akan diberi kesempatan untuk mengasah keterampilan mereka dalam berbagai bidang, salah satunya seni.
Salah satu dampak positif dari kegiatan pengembangan keterampilan adalah mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan memiliki imajinasi yang bagus. Misalnya, dalam kegiatan seni, siswa dapat mengekspresikan diri mereka melalui berbagai media seperti menggambar menggunakan berbagai warna dari cat air atau menggunakan kertas origami sebagai media utama. Siswa dibebaskan untuk membentuk kertas origami tersebut menjadi pesawat, kapal, atau bunga.
Membuat sebuah pertunjukan drama tentang kisah nabi juga dapat menjadi salah satu kegiatan pengembangan keterampilan yang dapat mendorong kerja tim antara siswa satu dengan lainnya. Kegiatan ini juga dapat membangun komunikasi yang efektif dengan teman sebaya, sehingga dapat menciptakan kolaborasi yang kompleks dan rasa menghargai peran masing-masing individu dalam kelompok.
Kegiatan ini tidak hanya melatih motorik halus mereka tetapi juga memungkinkan mereka untuk membangun kepercayaan diri dan mengeksplorasi ide-ide baru yang dapat mengasah kemampuan kreativitas mereka. Pendidikan yang memperkuat kreativitas dapat mempersiapkan siswa menjadi pribadi yang dapat berinovasi secara kontinu dan beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Dengan demikian, investasi dalam pengembangan keterampilan yang diterapkan sejak dini dapat menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan generasi yang siap menghadapi masa depan yang dinamis.
Dalam konteks pendidikan Islam seperti di TKQ Zahrotussyifa, pengembangan kreativitas juga dapat dipandang sebagai bagian integral dari pendidikan moral dan spiritual. Anak-anak tidak hanya diajarkan untuk menjadi individu yang sukses secara akademis tetapi juga untuk memahami nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti toleransi, keadilan, dan empati.
Dengan demikian, upaya untuk menumbuhkan kreativitas melalui kegiatan pengembangan keterampilan di TKQ Zahrotussyifa bukan hanya merupakan komitmen terhadap pendidikan yang berkualitas tetapi juga investasi dalam masa depan anak-anak dalam lingkup kehidupannya.
Penulis: (Melati Indah Sari)
NIM: 211011500138
Prodi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pamulang
