PENJURU.ID | Probolinggo – Wali Kota Probolinggo dr. Aminnuddin bersama Forkopimda sekaligus Tim Terpadu MBG meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di beberapa titik lokasi di wilayah Kota Probolinggo, Kamis (02/10/2025) pagi.
Peninjauan ini merupakan wujud komitmen Pemkot Probolinggo dalam menyukseskan program strategis nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Probolinggo agar terlaksana dengan aman, higienis, dan memenuhi standar gizi.
Sebanyak 6 lokasi SPPG di wilayah Kecamatan Mayangan, Kanigaran, dan Wonoasih dikunjungi rombongan wali kota. Menurut dr. Aminuddin, Standard Operating Procedur (SOP) di setiap SPPG sudah berjalan dengan baik, terbukti selama dua bulan terakhir tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Setiap tahapan ada petugas yang bertanggung jawab, mulai dari penyiapan bahan, proses memasak, pengemasan, hingga pendistribusian kepada penerima manfaat MBG.
“Dan ini tentu untuk menjaga hal-hal yg tidak kita inginkan seperti di daerah lain, maka kami dari Forkopimda bersama Tim Terpadu MBG melakukan pengecekan, terutama untuk memantau dan mengevaluasi program MBG yang berjalan di Kota Probolinggo. Memang Alhamdulillah, sampai sejauh ini tidak ada ditemukan kasus keracunan,” jelasnya
Selain itu, terkait dengan bahan-bahan baku yang akan diolah, pihaknya meminta semua proses ter-checklist dengan benar melalui proses pengecekan kualitas terlebih dahulu untuk memastikan bahan yang digunakan aman dan baik.
“Untuk setiap bahan baku yang digunakan, baik bahan baku basah maupun bahan baku kering, kita sortir sehingga bahan yang dipakai benar berkualitas. Saya juga minta di setiap SPPG tadi untuk terlebih dahulu di setiap proses tindakan itu ada checklist, agar ada bukti datanya sehingga terkomunikasikan dengan baik dan benar kepada setiap petugas,” tegasnya.
Untuk semakin menjamin kelayakan dan keamanan saat dibagikan kepada anak-anak penerima manfaat MBG, Wali Kota Aminuddin pun meminta agar pihak sekolah turut mengawasi dan mencicipi makanan sebelum dibagikan.
“Kalau ke depan ada yang tidak memenuhi syarat, kami sebagai tim pengawas baik dari Pemkot maupun Forkompinda berhak untuk menghentikan, dikembalikan ke dapur SPPG setempat. Saya sudah minta dari Dinas Kesehatan agar setiap PIC atau testernya di setiap sekolah juga melakukan pengecekan dengan detail dan benar, mereka harus betul-betul memahami bahwa makanan itu layak dikonsumsi atau tidak. Apabila memang tidak layak, maka tidak apa-apa jika pada hari itu anak-anak tidak menerima MBG,” ungkapnya.
Menyikapi maraknya kasus keracunan yang terjadi di beberapa daerah, dr. Aminnudin meminta masyarakat Kota Probolinggo tidak perlu khawatir. Hal ini karena proses yang dilakukan di setiap SPPG di Kota Probolinggo telah berjalan dengan baik.
“Kita lihat SOP-nya sudah berjalan dengan baik. Alhamdulillah semua tahapan berjalan baik, sehingga masyarakat tidak perlu cemas. Namun ada beberapa hal yang kami lihat tadi memang perlu lebih ditekankan. Kami akan membuat skema lebih jelas dan lebih terperinci kembali, mulai pasokan masuk, proses, pendistribusian hingga pada status penanganan dan lain sebagainya ini dapat terkomunikasi dan terakomodir dengan cepat penangangannya.” Terangnya.
Wali Kota Aminnudin pun memastikan sistem di setiap SPPG sudah baik, namun perlu untuk melakukan skema yang lebih terperinci mulai dari bahan baku masuk, proses memasak, packing, distribusi hingga pengelolaan limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan.
Oleh karena itu, pihaknya juga mengajak Ketua Korwil SPPG di Kota Probolinggo, untuk mengoordinasikan seluruh SPPG di Kota Probolinggo ini, agar membuat skema dan protap SOP yang lebih terperinci dan detail sehingga segala sesuatunya dapat dilakukan analiisa dengan baik dan benar ke depannya.
(Prasojo)