PENJURU.ID | Bogor – Siap dan mau beradaptasi dalam menjalani tatanan hidup baru dengan termin waktu yang panjang, ideal nya adalah suatu keharusan yang wajib dijalankan bersama demi menjaga untuk kebaikan bersama.
Sebut saja suatu kampung yang bernama leweng larangan, berada didataran tinggi wilayah kabupaten Bogor berdiri satu Madrasah dan Pondok pesantren Nurul iman yang didirikan oleh sesepuh tempatan Kh Abdul karim yang kepengurusan nya sudah pada generasi ke dua, anak beliau sendiri Ust Fawzi. Saat penulis disana selasa 7 juli 2020 bertepatan dengan diadakan acara rutin tahunan kenaikan kelas lengkap dengan panggung sebagai ajang apresiasi bakat dan keterampilan siswa / santri.
Nampak kemeriahan acara tersebut dan hirukpikuk tepuk tangan para orantua murid dan warga sekitar, yang membuat penulis heran, tidak ada satu pun dari siswa / santri, orangtua murid, warga dan pengurus Madrasah yang mengenakan masker atau pembatasan jarak hal ini membuat penulis mencoba meminta keterangan dari pengurus terkait acara itu dan bagaimana kehidupan sosial masyarakat sekitar dalam memasuki era tatanan hidup baru.
“Alhamdulillah, disini dari awal pandemi daerah kami tetap tentram aman tidak ada warga kami yang terpapar virus corona, kehidupan sosial dan peribadatan berjalan seperti biasa sebelum nya bahkan semenjak pandemi waktu solat berjamaah 5 waktu selalu kami tambah dengan berdoa bersama jamaah agar kehidupan kembali Normal sediakala, begitupun dengan taklim ibu ibu pun sama seprti itu juga,” ujar pak kiai Abdul karim.
“Maka saat dimulai era tatanan hidup baru, kami disini merasa biasa saja .. namun untuk wilayah lain yang tidak sama seperti wilayah kami sebaik nya mengikuti pola tatanan hidup baru ini dan kami pun mengikuti aturan itu jika kami atau warga ada yang bepergian keluar daerah kami dan alangkah ideal nya kita semua lebih banyak berdoa dan mendekatkan diri pada yang Kuasa terlebih situasi seperti ini apapun agama kita,” begitu kutipan nasehat Ust fawzi sebagai penutup perbincangan kami.
Dfg