PENJURU.ID | Jakarta – Solois dengan aksen Inggris yang sudah hampir tiga tahun belakangan ini merajai festival-festival musik di Indonesia memberi kabar bahagia untuk penggemarnya. Pamungkas merilis album penuhnya bertajuk Solipsism pada 26 Juni 2020. Album ketiga ini menjadi pembuktian Pamungkas untuk membuat namanya kian harum di belantika musik Indonesia.
Secara keseluruhan, Solipsism adalah album yang dibuat Pamungkas sebagai bentuk ekspresi dirinya tentang banyak hal. Lagu-lagu di album ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi Pamungkas. Ia ingin lagu-lagunya dapat didengarkan dan dapat memberi arti untuk kehidupan orang lain. Karena secara harfiah, Solipsism berarti pandangan atau teori bahwa pemikiran diri sendiri adalah segalanya.
Album Solipsism berisikan sebelas lagu, yaitu Queen of the Hearts, Intentions, Be My Friend, Live Forever, Deeper, Be Okay Again Today, Higher Than Ever, Riding the Wave, Still Can’t Call Your Name, I Don’t Wanna Be Alone, dan Closure. Berbeda dengan album pertama miliknya, Walk The Talk, seluruh lagu di album ini menggunakan bahasa Inggris.
Sebelum menelurkan Solipsism, Pamungkas mengadakan konser yang spesial sebagai persembahan untuk menyambut album ketiganya bertajuk The End of Flying Solo Era. Konser itu diadakan secara virtual dengan membawakan album penuh pertamanya Walk The Talk (2018) dan Flying Solo (2019). Konser tersebut juga menjadi obat untuk dibatalkannya konser Flying Solo South East Asia Tour yang direncanakan diselenggarakan pada 21 April 2020 hingga 25 Juli 2020.
Album Solipsism kini dapat didengarkan di berbagai platform musik digital seperti Spotify, iTunes, Deezer, Amazon, Joox, dan lain-lainnya.
Dai Halham