PENJURU. ID | Jeneponto – Kepemimpinan tidak selalu diukur dari jabatan dan kewenangan, tetapi dari jejak pengabdian yang ditinggalkan. Hal inilah yang tercermin selama masa tugas Kapolres Jeneponto, AKBP Widi Setiawan, S.I.K., M.I.K., yang menghadirkan sosok pemimpin dengan pendekatan humanis dan penuh kepedulian.
Sejak menjabat, Kapolres Jeneponto dikenal aktif turun langsung ke tengah masyarakat. Berbagai kegiatan bakti sosial rutin digelar, menyentuh warga kurang mampu, anak-anak, hingga masyarakat yang tengah menghadapi kesulitan hidup.



Melalui kegiatan sederhana namun penuh makna itu, kehadiran Polri dirasakan bukan sekadar sebagai penegak hukum, tetapi sebagai sahabat dan pelindung masyarakat.
Di antara banyak kenangan selama masa jabatannya, ada satu peristiwa yang paling membekas dan sarat nilai spiritual. Kapolres Jeneponto berkesempatan menjadi saksi dalam prosesi pengislaman seorang warga di Jeneponto.
Momen tersebut berlangsung dengan penuh haru dan keikhlasan, menjadi pengingat bahwa pengabdian tidak hanya bernilai di mata manusia, tetapi juga bernilai ibadah. Harapannya, peristiwa itu kelak menjadi saksi kebaikan di Yaumil Akhir.
Selain menyentuh sisi kemanusiaan dan spiritual, Kapolres Jeneponto juga meninggalkan jejak nyata dalam pembangunan institusi. Salah satunya terlihat dari pembangunan pagar Mapolres Jeneponto yang kini tampak lebih kokoh dan tertata.
Pembangunan ini bukan semata soal fisik, tetapi juga mencerminkan upaya menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan berwibawa.


Selama masa pengabdiannya, Kapolres Jeneponto telah menunjukkan bahwa tugas kepolisian dapat dijalankan dengan hati. Kepedulian sosial, keteladanan, dan sentuhan kemanusiaan menjadi warisan yang dirasakan masyarakat.
Jejak pengabdian itu diharapkan terus hidup dan menjadi inspirasi bagi siapa pun yang melanjutkan estafet kepemimpinan di Polres Jeneponto.





