Penjuru.id | Riau – Ribuan Rakyat Pelalawan Bingung Menunggu Plasma HGU yang bercokol di Negeri Seiya Sekata. Hal itu terlontar dalam pertemuan aktivis muda di kedai kopi Yong Bengkalis Kabupaten Pelalawan, Selasa sore (28/10/25).
“_Bukan hanya itu saja, puluhan tahun perusahaan berdiri di kabupaten ini, mengambil alih cadangan ladang sawah untuk anak cucu. Namun kewajiban mereka baik CSR, Hak Plasma , dan hak hak lain tak kunjung jelas, “_ ungkap Dedi tokoh muda Kelurahan Pelalawan di hadapan Pakar Lingkungan Hidup Dr Elviriadi dan audiens lainnya.
Mendengar itu, pakar lingkungan Dr Elviriadi tak bisa menyembunyikan rasa terkejut dan geram.
“_Aaaccchh, macam Mane pulak bisa gitu. Berarti mengangkangi aturan negara’, mengkhianati kesepakatan pada saat SK Izin dari kementrian, dan mencelakakan masyarakat tempatan, Beso kerje_, ” ucapnya dengan dialek Melayu kental.
Elviriadi yang juga pengurus PP Muhammadiyah itu berjanji akan kembali ke Pelalawan.
“_Hal ini jangan dibiarkan, berarti ada proses pembodohan. Memang SDM masyarakat bawah ini masih rendah. Sehingga buta hukum. Kalau SDM , ilmu pengetahuan dan jaringan tak ada , maka muda di kerjain_.
_Inilah yang terjadi di Pelalawan dan Riau puluhan tahun_, ” imbuh nya dengan suara bergetar.
Akademisi yang kerap jadi ahli di pengadilan itu akan mendidik rakyat Pelalawan sampai mumpuni.
“_Saya segera didik anak muda dan rakyat Pelalawan dengan ilmu hukum, stategi taktik, perang pemikiran, teknik
inteligen sederhana, membangun narasi intelektual, solidarity makers, dan banyak lagi ilmu ilmu langka sangat rahasia_ ” kata alumni UKM Malaysia.
Kedatangan kembali Dr Elviriadi ke tanah Pelalawan pada Minggu depan akan membawa secercah harapan.
“Kami masyarakat, pemuda, aktivis , dan insan pers Kabupaten Pelalawan siap menyambut pak Dr Elviriadi sang Pakar Lingkungan penyelamat Marwah negeri , ” pekik Adon yang hadir di pertemuan penuh makna sore itu.





