Puskesmas Tarowang Retak di Mana-Mana, Publik Desak Audit Dugaan Proyek Bermasalah Senilai Rp7,1 Miliar

PENJURU.ID | Jeneponto — Proyek pembangunan Puskesmas Tarowang di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, kini menjadi sorotan tajam publik. Bangunan yang menelan anggaran Rp7,13 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2024 itu, kini tampak rusak parah padahal belum genap satu tahun digunakan.

Pantauan Penjuru.id di lapangan menemukan kondisi yang memprihatinkan: dinding retak, plafon lembap, hingga fondasi tampak rapuh. Sejumlah ruangan bahkan menunjukkan tanda-tanda kerusakan struktural yang tak wajar untuk bangunan baru.

Retak-Retak di lantai dan dinding

Temuan ini menimbulkan dugaan kuat adanya penyimpangan teknis dan indikasi pelanggaran dalam penggunaan anggaran.

Sumber internal yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa campuran beton tidak memenuhi standar mutu K-250, dan material pasir yang digunakan bercampur lumpur, sehingga berpotensi melemahkan struktur bangunan sejak awal.

Tak berhenti di situ, fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komponen vital bagi pelayanan kesehatan belum dapat difungsikan karena ketiadaan pasokan listrik memadai. Akibatnya, limbah medis tidak terkelola dengan baik dan berisiko mencemari lingkungan sekitar.

Informasi lain menyebut, pengerjaan proyek yang dilaksanakan oleh CV. Fariz Jaya Nusantara dilakukan tergesa-gesa menjelang akhir tahun anggaran 2024, diduga demi mengejar target serapan anggaran. Kini, masa pemeliharaan hampir berakhir, namun tidak ada perbaikan berarti terhadap kerusakan yang jelas terlihat di lapangan.

Ketika dikonfirmasi terkait temuan tersebut, pihak pelaksana berinisial TT berdalih bahwa proyek masih dalam tahap pemeliharaan. Namun, alasan itu tak mampu meredam gelombang kekecewaan masyarakat yang menilai proyek ini berbau kolusi dan sarat kejanggalan.

Publik kini menuntut audit menyeluruh dan penegakan hukum tanpa pandang bulu, agar proyek bernilai miliaran rupiah tersebut tidak menjadi contoh nyata lemahnya pengawasan dan akuntabilitas penggunaan dana publik di sektor kesehatan daerah.

Dinding pintu masuk dan dinding 
Ruangan nampak retak retak

“Bangunan baru kok sudah retak di mana-mana. Kalau bukan karena kualitas buruk, lalu karena apa?” ujar salah satu warga Tarowang yang ditemui di lokasi, Kamis (30/10/2025)

Kasus ini menjadi ujian bagi aparat penegak hukum di Jeneponto, apakah berani mengusut tuntas aroma penyimpangan di balik proyek Puskesmas Tarowang, atau justru membiarkan uang rakyat menguap tanpa pertanggungjawaban.

Pos terkait