PENJURU.ID | Probolinggo – Koramil 0820/12 Kraksaan Kapten Inf Asto Kuswantoro Adje mewakili Dandim 0820/Probolinggo Letkol Arh Iwan Hermaya menyambut kunjungan kerja Gubernur Jatim Khofifah Indar parawansa
dalam rangka peninjauan pemasangan bronjong, pembagian sepatu kepada murid SDN Kalibuntu 1, pembagian sembako kepada warga Desa Kalibuntu serta peninjauan jembatan di Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.
Danramil 0820/12 Kraksaan Kapten Inf Asto Kuswantoro Adje menyampaikan bahwa kehadiran nya mewakili Dandim 0820/Probolinggo Letkol Arh Iwan Hermaya yang berhalang hadir. “Kehadiran kami dalam momentum ini untuk mewakili pimpinan yang berhalang hadir, pimpinan juga menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa menyambut dan mengawal ibu gubernur selama kegiatan berlangsung,” kata Kapten Inf Asto Kuswantoro Adje.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa mengatakan bahwa proyek perbaikan sudah berjalan dan berharap masyarakat dapat kembali menikmati akses jalan yang aman dan nyaman dalam waktu dekat. “Pembangunan infrastruktur dasar seperti jembatan dan tanggul merupakan prioritas, apalagi jika berkaitan langsung dengan akses pendidikan, kesehatan dan distribusi logistik,”ujarnya.
Khofifah mengungkapkan bahwa musim hujan panjang yang melanda Indonesia pada awal tahun 2025 berdampak cukup luas di berbagai daerah, termasuk Jawa Timur. Banyak infrastruktur seperti jembatan, tanggul dan fasilitas pendidikan yang mengalami kerusakan akibat bencana hidrometeorologi ini. Kami menerima banyak laporan dari kabupaten/kota terkait jembatan ambruk, tanggul jebol dan abrasi. “Salah satunya di Desa Kalibuntu ini, sebelumnya belum dilaporkan tetapi sejak Februari 2025 sudah terkonfirmasi,”ungkapnya.
Gubernur Khofifah menambahkan bahwa kerusakan infrastruktur di SDN Kalibuntu sangat memprihatinkan, tujuh ruang kelas telah rusak berat akibat abrasi sehingga pihaknya mempercepat proses perbaikan bronjong di belakang dan depan sekolah. Kami berharap agar permohonan pembangunan kembali gedung SDN tersebut segera diproses melalui Pemkab Probolinggo. “Target kami pemasangan bronjong selesai pada Agustus 2025, setelah itu pembangunan gedung sekolah baru bisa dimulai,” jelasnya.
Lebih lanjut Khofifah juga mengajak masyarakat Jawa Timur untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam memperbaiki kerusakan infrastruktur akibat bencana. Pentingnya kolaborasi lintas sektor dan semangat gotong royong sebagai kekuatan utama dalam pemulihan pascabencana.
“Kami tidak hanya bekerja teknis tapi juga berikhtiar bersama dengan doa dan kerja nyata, semua ini demi kebaikan dan keselamatan masyarakat Jawa Timur,”tuturnya.
(Prasojo)