dr. Yogi Irawan : Loper koran jadi Dokter

PENJURU.ID | Opini – “Kaga semua orang betawi kaga bisa apa-apa, selama ada kemauan, ada usaha, kerja keras dan juga dukungan orang di sekitar semuanya pasti menjadi mungkin, berkat do’a orang tua terutama Emak (Ibu) saya”

Sejak duduk di bangku SMP, saya sudah mempunyai keinginan bagaimana caranya agar punya penghasilan sendiri, bukan karena orang tua tidak mampu mencukupi tetapi memang karena keinginan punya penghasilan tambahan sendiri

“dari SMP sampai SMA saya ikut teman jadi loper koran di wilayah Pamulang Tangerang Selatan, dari sinilah saya kira bekal yang bagus buat saya bisa sampai seperti sekarang ini”

Saya anak kelima dari enam bersaudara, pasangan Bapak Sarin Samit (almarhum) dan Ibu Sanih Rahman yang lahir pada 5 Juli 1985, sejak dilahirkan sampai sekarang mungkin saya sendiri tidak menyangka bisa jadi seperti ini walaupun sekarang ini saya masih merasa belum jadi apa-apa dan jadi siapa-siapa, tapi biar bagaimanapun saya merasa sangat bersyukur sekali

“Alhamdulillah riwayat Pendidikan saya Sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Al Mursyidiyah Pondok Benda Pamulang, SLTP Djojoredjo Pamulang, SMA Negeri Satu Pamulang (sekarang SMAN 3 Tangsel)”

Titik balik karir saya saat ini adalah ketika memutuskan untuk kuliah di Yogyakarta sekitar tahun 2004, disinilah mental dan bekal hidup saya selanjutnya betul-betul dibentuk, menyelesaikan Pendidikan Sarjana S1 Kedokteran selama 4 tahun dan dilanjutkan Pendidikan Profesi Dokter selama 2 tahun di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, tepat di bulan Agustus tahun 2010 saya di Sumpah menjadi Dokter Umum

Semua tidak semulus yang orang kira, tahun 2008 atau tepatnya 5 bulan sebelum wisuda, saya ditinggal oleh almarhum bapak, hampir tidak bisa menyelesaikan pendidikan tapi alhamdulillah saya dikelilingi orang-orang yang luar biasa, pada kesempatan ini saya juga ingin berterimakasih kepada orang tua saya, kakak dan adik saya, keluarga besar bapak Rahman bin Sengin, keluarga besar Bapak Samit bin Sanim, keluarga besar Bapak Saan bin Emong, keluarga besar Bapak Amsir Banhong dan semua teman-temen seperjuangan saya serta semua orang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

Kenapa tidak balik kampung untuk memajukan kampung sendiri?

Belum tau sampai kapan karir berjalan seperti ini, harapan dan keinginan pasti selalu ada, tapi saya kira dimanapun saya berada dan berkarir Insya Allah bisa ikut membangun dan membanggakan kampung sendiri, dari awal setelah lulus jadi dokter saya sempat berkarir di RS. Bhayangkara Polda DIY selama 3 bulan, selanjutnya pindah ke RS. Pertamina Cilacap selama 4 Tahun, dan sekarang saya sebagai  Manager Umum di salah satu Rumah Sakit besar di Kota Solo (RS. Kasih Ibu Surakarta Jawa Tengah)

Dari Kota Solo ini saya punya mimpi bisa banggain kampung sendiri, bisa punya sumbangsih buat kemajuan kampung sendiri Pondok Benda pada khususnya dan Tangsel pada Umumnya, dan mohon selalu doanya untuk tetap diberi kesehatan untuk bisa membahagiakan orang tua seperti cita-cita semua orang

dr. Yogi Irawan (Manager RS. Kasih Ibu Surakarta Jawa Tengah)

(Wandy)

Pos terkait