Miris Jelang Yadnya Kasada 2025 Jalan Wisata Bromo Retak dan Berlubang Bahayakan Mobilitas Warga Tengger

PENJURU.ID | Probolinggo – Jalan utama wisata bromo mengalami kerusakan dan membahayakan tepatnya di jalur utama Desa Ngadisari kecamatan sukapura kabupaten Probolinggo.

Mirisnya dalam waktu dekat perayaan upacara adat suku Tengger akan digelar yaitu Yadnya Kasada yang jatuh pada tanggal 10 hingga 11 juni 2025 tentunya mobilitas suku Tengger yang akan melaksanakan upacara ke kawah bromo tumpah ruah sehingga potensi kemacetan tak terhindari.

Tak hanya warga suku Tengger bromo sukapura saja namun wisatan juga pastinya datang untuk menyaksikan jalannya upacara Yadnya Kasada 2025.

Jalan retak kurang lebih 30 meter dengan panjang jalan  6 meter serta berlobang kurang lebih kedalamannya 2 meter.

Retakan Jalan di tepi tebing yang curam cukup membahayakan pengguna jalan, dikarenakan sewaktu waktu bisa longsor, dan dekat dengan pemukiman penduduk desa Ngadisari.

Untuk sementara jalan dilakukan buka tutup serta di berikan tanda bahaya berupa yellow line, dengan jalur buka tutup sehingga rawan macet serta menghambat perjalanan wisata bromo.

Sejauh ini kepala desa Ngadisari Sunaryono sudah berkoordinasi dengan camat sukapura, melaporkan ke dinas PU kabupaten Probolinggo namun hingga saat ini jalan tersebut belum di perbaiki.

” Dihimbau untuk semua pengguna jalan yang melintas di jalur utama wisata bromo tepatnya di desa Ngadisari, untuk selalu waspada dengan kondisi jalan yang retak dan berlobang, karena posisi jalan berada di bibir tebing yang curam sewaktu waktu bisa longsor,

saya sudah berkoordinasi dengan camat dan dinas PU kabupaten Probolinggo, namun hingga saat ini jalan tersebut belum juga di perbaiki, apalagi sebentar lagi ada acara besar suku Tengger perayaan Yadnya Kasada

tentunya potensi macet tidak bisa di hindari, karena masyarakat jelas tumpah ruah ingin melakukan ritual tahunan Yadnya Kasada, dan wisatawan pastinya juga ingin menyaksikan prosesi upacara Yadnya Kasada”, Terang kepala desa Ngadisari Sunaryono.

Wisata Bromo yang identik dengan kendaraan Jeep wisatanya, dengan kondisi jalan yang buka tutup atau hanya di pakai satu jalur mengakibatkan kemacetan tentunya juga membahayakan bagi para sopir dan pengunjung wisata bromo.

” Dengan kondisi jalan yang buka tutup dengan satu jalur, sering menimbulkan kemacetan dan sangat membahayakan bagi wisatawan dan sopir Jeep, harapannya agar segera di perbaiki mengingat jalur tersebut jalur vital menuju wisata internasional, dan dalam waktu dekat ada perayaan besar Yadnya Kasada suku Tengger” Pungkas Sopir Jeep Bromo Hadi Joyo Wahyono.

(Prasojo)

Pos terkait