PENJURU.ID | Otomotif – Kisah Honda sebagai jagoan sepeda motor di Indonesia tidak perlu ditanyakan lagi. Bagi beberapa orang, Honda bahkan sudah menjadi kata ganti untuk sepeda motor.
Teknologi sepeda motor sendiri pertama kali dikembangkan oleh Jepang setelah perang dunia ke II. Tapi tidak seperti sepeda motor yang sudah ada sebelumnya.
Masuknya sepeda motor ke bidang industri yang sudah dikuasai dengan nama-nama besar seperti BMW, Harley Davidson dan beberapa merek lainnya, membuat Honda pun berpikir untuk menghadirkan inovasi baru.
Saat semua sepeda motor masih sama dengan desain motor yang kokoh dan mesin yang besar, pendiri perusahaan, Soichiro Honda punya ide untuk membuat salah satu yang bisa digenggam dengan tangan. Tentu saja hal ini adalah kiasan, dalam konsep membuat sepeda motor yang dimaksud adalah membuat sepeda motor yang padat dan dapat digunakan oleh siapapun dengan mudah.
Desain sepeda motor yang lebih ramping dari kebanyakan ini dipilih disesuaikan dengan kondisi jalanan di Jepang yang masih buruk di kala itu. Hal ini juga disampaikan oleh Jozaburo Kimura, salah satu desainer awal sepeda motor Honda, “Kami (pada tahun 1956) harus membuat sepeda yang kokoh tapi bisa dengan mudah dikendalikan bahkan di jalanan rusak.”
Hal ini juga ditegaskan oleh Fujisawa yang menyebutkan, “Ini harus menjadi sepeda yang bisa dikendarai semua orang, dan terutama bisa membuat wanita nyaman mengendarainya.”
Pernyataan Fujiwara ini tidak lepas juga dari fakta bahwa sepeda motor masih didominasi dengan model ‘laki’ (dengan tangki bensin di depan) yang susah digunakan oleh wanita.
Ide ini lah yang kemudian melahirkan sebuah motor Super Cub dengan mesin berkubikasi 50 cc yang dikawinkan bertransmisi manual 3-percepatan dan disematkan roda 17 inci lebih kecil dan lebih compact dibanding model sepeda motor lainnya. Dan benar saja, berkat kemudahan penggunaan yang ditawarkan, penjualan motor ini meledak di kampung halamannya pada tahun 1958.
(am)