PENJURU.ID | Pangandaran – MCCC Pangandaran menggelar webinar dengan tema “Muhammadiyah Memaknai Pancasila”. Pembicara pada webinar kali ini menampilkan Direktur Eksekutif DEEP Neni Nur Hayati, Dosen PG PAUD UMTAS Fajar Nugraha, M.Pd dan Ketua Umum DPW PGK DIY Eman Suherman, M.Pd. Sementara moderator yang memegang penuh jalannya seminar adalah Pengurus Harian PWPM Jawa Barat Dedi Irama, S. Sos, (21/6/2020).
Fajar Nugraha, M.Pd mengatakan sebelum peletakan dasar Negara terjadi perdebatan antara kaum nasioanalis dan kaum agamis “ada perdebatan yang sangat besar dalam menentukan dasar Negara, antara yang ingin berdasarkan pada nilai yang berlandaskan pada nilai agama dan juga berdasarkan pada persatuan dan nasionalisme” jelasnya.
Pada dasarnya Negara Indonesia adalah negara yang berdiri dari corak dan budaya serta ragam suku dan agama, senada dengan Fajar, narsum yang lain mengungkapkan “untuk menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara, kita perlu dan sudah mempunyai Pancasila untuk menyatukan kita. Berkaitan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, kita perlu menundukkan ego kita kepada titik netral yang juga berarti kembali kepada fitrah” ujar Eman Suherman, M. Pd
Banyak sekali realita yang terjadi belakangan ini seperti diskriminasi terhadap perempuan, angka kekerasan terhadap perempuan yang tinggi, seperti yang diungkapkan Neni Nur Hayati, “fakta yang terjadi seperti : budaya patriarki yang masih menguat, masih terjadinya diskriminasi, angka kekerasan perempuan masih sangat tinggi, kebijakan yang bias gender, perempuan menjadi ekspoitasi dan komoditas, ketidakadilan dalam politik, sensivitas dan pemahaman gender masih sangat lemah, dan problem internal perempuan. Itu semua memperlihatkan bahwa kondisi hari ini masih sangat jauh dari nilai-nilai Pancasila.”
Pandemi merupakan ujian yang sangat berat bagi kita semua, semoga kesadaran masyarakat Pangandaran untuk saling peduli dan bahu membahu serta gotong royong yang merupakan cerminan dari nilai Pancasila ini bisa menjadi ketahanan sosial kita untuk segera pulih dari ancaman pandemi Covid-19.
(BFN)