PENJURU.ID | Tangerang Selatan – Dilansir dari laman situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa sebagian wilayah Provinsi Banten akan memasuki musim kemarau pada bulan April hingga puncaknya pada bulan Agustus mendatang, namun hal ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pedagang layang-layang di Tangerang Selatan.
Pasca terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena dampak Pandemi Covid-19, Nurhasan yang akrab disapa Maung beralih profesi menjadi penjual layang-layang musiman dibilangan Jalan Pamulang 2 Parakan Pamulang Tangerang Selatan, dalam mensiasati pemulihan perekonomiannya Maung mengaku harus memutar otak untuk mendapatkan uang setelah terkena PHK sejak 4 bulan lalu.
“Udah 4 bulan saya kena PHK lantaran Corona, puter otak sana sini buat nyambung hidup biayain keluarga, tapi Alhamdulillah rejeki mah ada ajah,” ujarnya saat disambangi penjuru.id (12/7/2020).
Musim kemarau ini sambung Maung, dirinya mengaku kebanjiran order layang-layang, menurutnya karena masih belum dimulainya kembali sekolah secara tatap muka, harga yang ditawarkannya bervariasi dari mulai Rp.35.000 untuk ukuran sedang hingga Rp.100.000 untuk ukuran besar.
“Kalo harga sih tergantung motif dan ukurannya, kalau layangan koang saya jual Rp.80.000 hingga Rp.100.000, kalau layangan karakter saya jual Rp.35.000 hingga Rp.100.000, omsetnya alhamdulillah cukuplah buat biaya hidup keluarga,” pungkasnya.
(Wandy)