Akibat Kekosongan Jabatan Kepala Sekolah, Guru Dan Siswa SMAN 7 Jeneponto dibuat Resah Dan Kesulitan

PENJURU. ID | Jeneponto – Terhitung sejak kepala sekolah yang menjabat di sekolah SMAN 7 Jeneponto memasuki masa pensiun pada akhir April lalu. Kekosongan jabatan kepala sekolah dibeberapa sekolah menengah atas dilingkup Dinas pendidikan provinsi Sulawesi Selatan turut dirasakan oleh SMAN 7 Jeneponto yang berada di kecamatan Bangkala kabupaten Jeneponto.

Menurut penjelasan salah satu guru yang juga merupakan wakil kepala sekolah, Ibu Ermy Maryani,S.Pd,M.Si Kepada Awa Media mengenai keresahan guru dan para siswanya di karenakan kokosongan posisi Kepala Sekolah SMAN 7 Jeneponto, Pada Jum’at (17/07/2020)

” Keadaan ini berlangsung sejak awal mei hingga saat ini sudah memasuki pertengahan Juli 2020 yang mengakibatkan banyak hal yang tdk dapat berjalan maksimal dikarenakan ketiadaan posisi kepala sekolah mulai dari urusan administrasi yang mana baru saja dilaksanakan UNBK dan siswa yg dinyatakan lulus membutuhkan SKHU secepatnya untuk keperluan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi namun belum ada yang akan menandatangani ijazah mereka,”Tegasnya.

Masalah terkait pelaksanaan kegiatan PPDB dan persiapan tahun pembelajaran baru yang harus segera dituntaskan dan tentunya membutuhkan biaya operasional yang cukup besar tetapi karena belum adanya kepala sekolah dan pihak Disdik provinsi Sulawesi Selatan juga tidak menunjuk pelaksana Tugas kepala sekolah maka SMAN 7 Jeneponto dipastikan tdk bisa mencairkan dana BOS tahap kedua sebagai penunjang kegiatan operasional sekolah yang sudah memasuki bulan ke 4 (Empat) tahap kedua realisasi Dana BOS.

” Dia pun menambahkan. Berapa guru dan pegawai yang ada di sekolah ini juga berharap agar Disdik provinsi Sulawesi Selatan bisa secepatnya menunjuk kepala sekolah baru atau pelaksana Tugas kepala sekolah agar pencairan dana BOS tahap dua bisa segera dilakukan mengingat sebagian guru berstatus non ASN yang belum menerima honor sejak bulan April.” Ujar Wakil Kepsek, Ibu Ermy Maryani,S.Pd,M.SI.

Apalagi ditengah pandemi covid-19, Ini proses pembelajaran dilakukan secara online dan para tenaga pengajar Non ASN mengeluhkan ketersediaan kuota internet dalam melaksanakan PBM online tersebut,” Pungkasnya.
(Ismail)

Pos terkait